Tautan-tautan Akses

Peringati Kematian Amini, 34 Tahanan Mogok Makan di Teheran


Para pengunjuk rasa ambil bagian dalam peringatan dua tahun gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini di Place de la Bastille, Paris hari Minggu 15 September 2024.
Para pengunjuk rasa ambil bagian dalam peringatan dua tahun gerakan protes di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini di Place de la Bastille, Paris hari Minggu 15 September 2024.

Sekelompok narapidana perempuan di Penjara Evin, Teheran, melancarkan aksi mogok makan pada hari Minggu untuk memperingati dua tahun protes nasional di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi.

Sebuah akun Instagram yang terkait dengan peraih Nobel Perdamaian yang dipenjarakan, Narges Mohammadi mengatakan 34 narapidana perempuan memulai aksi mogok makan mereka pada peringatan gerakan ‘Perempuan, Kehidupan, Kebebasan’ dan tewasnya Mahsa (Jina) Amini.

Amini, 22 tahun, meninggal pada 16 September 2022, beberapa hari setelah ia ditahan oleh polisi moral Iran karena dituduh melanggar UU Iran yang mewajibkan perempuan mengenakan hijab.

Kematiannya memicu protes luas di seluruh Iran, dengan demonstrasi berlangsung di jalan-jalan, universitas dan sekolah-sekolah selama berbulan-bulan.

Selama penindakan keras oleh pemerintah terhadap protes nasional tahun 2022 itu, ratusan orang tewas, dan ribuan lainnya terluka atau ditangkap.

The Kurdistan Human Rights Network melaporkan pada hari Minggu bahwa para petugas dari Kementerian Intelijen telah mengepung rumah orang tua Amini di Saqqez, mengeluarkan ancaman dan melarang keluarga Amini meninggalkan rumah mereka atau mengunjungi makam putri mereka.

Berbagai laporan mengindikasikan bahwa para pedagang dan pemilik toko di kota-kota di bagian barat dan barat laut Iran – yang mencakup Sanandaj,

Saqqez, Divandarreh, Mahabad, dan Bukan — melancarkan pemogokan pada peringatan dua tahun kematian Amini.

Ibunda Amini, Mozhgan Eftekhari, menggunakan Instagram pada peringatan kematian putrinya untuk menyampaikan pernyataan kepada mereka yang bertanggung jawab, dengan mengemukakan, “Mereka selamanya akan ternoda dalam sejarah.”

Eftekhari, sewaktu mengenang berbagai peristiwa dua tahun silam, menekankan bahwa Mahsa Amini di tangkap oleh “orang-orang berhati gelap yang tidak dapat menoleransi kecantikan putri negara mereka” sewaktu Amini dalam perjalanan ke ibu kota.

Keluarga Amini telah menuduh bahwa ia dipukuli di dalam mobil polisi setelah ia ditangkap. Polisi telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan Amini tewas setelah dibawa ke rumah sakit karena ia mengalami serangan jantung, Keluarganya membantah klaim tersebut. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG