Tautan-tautan Akses

Dua Perempuan Lagi Tuduh Trump Lakukan Serangan Seksual


Summer Zervos, mantan peserta acara televisi "The Apprentice," bersama pengacaranya Gloria Allred (kiri), dalam konferensi pers mengenai serangan seksual oleh Donald Trump di Los Angeles (14/10). (Reuters/Kevork Djansezian)
Summer Zervos, mantan peserta acara televisi "The Apprentice," bersama pengacaranya Gloria Allred (kiri), dalam konferensi pers mengenai serangan seksual oleh Donald Trump di Los Angeles (14/10). (Reuters/Kevork Djansezian)

Tuduhan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian tuduhan bahwa Trump menggerayangi perempuan atau melakukan pendekatan seksual secara paksa.

Dua perempuan lagi telah melancarkan tuduhan bahwa kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, melakukan serangan seksual kepada dirinya.

Seorang kontestan show televisi “The Apprentice” yang dipandu Trump mengatakan kepada wartawan bahwa pebisnis itu mencium dan menggerayangi dirinya di sebuah hotel tempat dia melamar pekerjaan. Summer Zervos adalah kontestan acara itu pada 2006.

Sementara itu, dalam artikel yang diterbitkan Jumat (14/10) oleh Washington Post, Kristin Anderson mengatakan Trump menyelipkan tangannya ke bawah roknya dan menyentuh kemaluannya di sebuah klub malam New York pada awal 90an.

Warga California Selatan berusia 46 tahun itu mengatakan, dia mendorong tangan Trump menjauh dan bangkit dari sofa tempat ia duduk. Anderson mengatakan, dia dan kawan-kawannya merasa tindakan Trump, yang menurutnya berlangsung kurang dari 30 detik itu, sangat menjijikkan.

Anderson mengatakan dia enggan untuk menceritakan insiden ini, tetapi setelah membaca tentang pengalaman perempuan lain di New York Times dan People Magazine, maka dia memutuskan untuk menceritakan pengalaman ini.

Tuduhan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian tuduhan bahwa Trump menggerayangi perempuan atau melakukan pendekatan seksual secara paksa.

Trump membantah tuduhan-tuduhan ini dalam sebuah kampanye Jumat (14/10) di Greensboro, North Carolina.

“Saya secara kejam diserang dengan kebohongan dan pencemaran,” kata Trump kepada pendukungnya. “Saya tidak kenal perempuan-perempuan ini.”

Presiden Barack Obama ketika berkampanye untuk Hillary Clinton di Cleveland, Ohio, mengatakan: “Salah satu ukuran keberadaban sebuah masyarakat adalah bagaimana masyarakat itu memperlakukan perempuan. Apakah kita memperlakukan perempuan disertai rasa hormat, penghargaan, dan kesetaraan?”. [jm]

XS
SM
MD
LG