Perekonomian Jepang mengalami kontraksi 2,5 persen pada kuartal ketiga tahun ini, Juli-September, yang menandai kemerosotan terburuk dalam empat tahun terakhir.
Penurunan itu, menurut data terbaru yang dirilis Senin (10/12), lebih dari dua kali lipat perkiraan awal kontraksi, yakni 1,2 persen.
Penurunan itu sebagian didorong oleh serangkaian bencana alam yang melanda Jepang, yang memaksa pabrik-pabrik memangkas produksi, dan berkontribusi pada penurunan permintaan konsumen dan investasi perusahaan. Perselisihan perdagangan AS-China juga berdampak sedikit pada ekonomi Jepang.
Produk domestik bruto yang terbaru, yakni nilai total barang dan jasa negara itu, juga turun 0,6 persen pada kuartal ketiga dibandingkan dengan yang sebelumnya, menurut data yang dirilis dari Kantor Kabinet Jepang.
Namun, para ekonom mengatakan bahwa kemunduran ekonomi terbesar ketiga di dunia itu kemungkinan bersifat hanya sementara. [lt]
