Perekonomian Amerika Serikat menciut pada tiga bulan pertama 2015, akibat musim dingin brutal yang menghambat aktivitas ekonomi. Sementara itu, dolar yang kuat mempersulit penjualan produk AS di luar negeri, dan rendahnya harga bahan bakar mengakibatkan menurunnya investasi di sektor energi.
Laporan yang dikeluarkan Jumat oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS mengatakan produk domestik bruto menurun 0,7 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Ini merupakan koreksi yang cukup signifikan dari perkiraan sebelumnya yang menunjukkan sedikit pertumbuhan pada bulan Januari, Februari dan Maret. Perkiraan PDB secara rutin direvisi seiring dengan tersedianya data yang lebih komplit.
Perekonomian tumbuh sedikit pada bulan-bulan terakhir 2014, dan sejumlah ekonom mengatakan data yang ada saat ini menunjukkan perekonomian akan segera kembali tumbuh.
"Walaupun belum banyak indikasi bangkitnya kembali perekonomian pada kuartal kedua, kami masih berkeyakinan bahwa ramalan ke depannya sangat menjanjikan," ujar Paul Ashworth, dari Capital Economics dalam nota risetnya, menurut Associated Press.
Ekonom memperkirakan peningkatan terus-menerus terjadi pada sektor tenaga kerja, sementara harga bahan bakar yang rendah akan menggairahkan belanja konsumen. Tingkat pengangguran di AS telah turun menjadi 5,4 persen, level terendah dalam tujuh tahun.