Pemerintah Perancis hari Rabu (24/2) mengatakan situasi pandemi virus corona di sekitar 10 kawasan negara itu, termasuk Paris-Ile-de-France di sekitar ibu kota Paris, memburuk; dan karenanya sedang mempertimbangkan tambahan pembatasan sosial untuk mengatasi situasi itu.
Dalam konferensi pers di Paris, juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan pada wartawan bahwa jumlah perebakan dan tingkat perebakan pekan lalu kembali meningkat, setelah turun pada pekan sebelumnya. Ia mengatakan sebagian kawasan “membutuhkan langkah yang kuat dan segera.”
Ditambahkannya, kawasan yang paling memprihatinkan adalah Hauts-de-France di bagian utara, Ille-de-France atau kawasan Paris, bagian timur Grand Est dan bagian selatan PACA yang mengelilingi kota Marseille.
Para pejabat di kawasan Alpes-Maritimes Mediterranean yang mengelilingi kota Nice dan Cannes, Senin lalu (22/2) mengumumkan pemberlakuan lockdown parsial selama siang hari. Kebijakan ini berlaku hingga dua minggu ke depan. Kawasan itu sebelumnya juga telah memberlakukan pembatasan jam malam selama 12 jam.
Menteri Kesehatan Olivier Veran diperkirakan akan tiba di bagian utara kota pelabuhan Dunkirk Rabu sore untuk membahas kemungkinan peningkatan pembatasan guna mencegah perebakan lebih jauh.
Attal mengatakan pada wartawan bahwa Perdana Menteri Jean Castex akan melangsungkan konferensi pers hari Kamis (25/2) untuk membahas lebih jauh situasi Covid-19 secara keseluruhan. Ditambahkannya, pemerintah Perancis melakukan semua hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pemberlakuan kebijakan lockdown secara nasional yang baru.
Tidak seperti negara-negara tetangganya, Perancis tidak memberlakukan kebijakan lockdown secara nasional yang baru untuk mengecah varian baru yang lebih menular, dengan harapan kebijakan jam malam yang diterapkan sejak 15 Desember sudah cukup mencegah perebakan pandemi ini. [em/jm]