Perbatasan antara Israel dan Lebanon tampak tenang hari Kamis (29/1), satu hari setelah bentrokan di sana yang mengakibatkan dua tentara Israel dan seorang tentara pemelihara perdamaian PBB tewas.
Pertempuran hari Rabu dimulai dengan kelompok militan Lebanon Hizbullah menggunakan roket untuk menyerang konvoi militer Israel di perbatasan. Israel membalas dengan serangan udara dan tembakan artileri.
Setelah mendapat penjelasan dalam sidang tertutup, Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan tentara pemelihara perdamaian asal Spanyol itu.
Dutabesar Spanyol untuk PBB, Roman Oyarzun, mengatakan pemerintahnya menghendaki penyelidikan penuh, dan menyalahkan Israel atas tewasnya penjaga perdamaian itu.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutarakan keprihatinan atas pertempuran hari Rabu dan roket yang ditembakkan dari Suriah ke Dataran Tinggi Golan di dekatnya hari Selasa, yang juga mendorong serangan udara Israel sebagai tanggapan.