Jutaan umat Muslim di Tanah Air pada Selasa (20/7) merayakan Iduladha di tengah penerapan pembatasan-pembatasan kegiatan untuk meredam pandemi virus corona. Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo agar pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang ketat akan tetap berlaku sampai jumlah kasus COVID-19 turun.
Jumlah kasus COVID-19 secara nasional saat ini termasuk yang tertinggi di dunia karena penyebaran varian Delta yang cepat, meskipun PPKM diterapkan sejak awal bulan.
Jokowi mengimbau masyarakat untuk merayakan Iduladha di rumah dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah infeksi. Polisi dan otoritas transportasi juga juga telah mendirikan pos-pos pemeriksaan untuk mencegah agar masyarakat tidak melakukan perjalanan.
Sistem kesehatan di beberapa daerah telah mencapai titik kritis karena banjir pasien. Pada Senin (19/7), Indonesia melaporkan rekor 1.338 kematian akibat virus corona.
Selasa (20/7) adalah hari terakhir pemberlakuan PPKM di Jawa dan Bali dan beberapa tempat lain di seluruh nusantara. Pemerintah diharapkan segera mengumumkan keputusan tentang perpanjangan.
Pemerintah mengatakan ingin menurunkan jumlah kasus harian menjadi 10 ribu. Walaupun jumlah kasus harian pada Senin (19/7) tercatat 34.257 kasus adalah yang terendah sejak 6 Juli, tingkat positif tetap tinggi di 26,9%. Selain itu, jumlah kasus harian juga berulang kali mencapai sekitar 50.000 dalam seminggu terakhir seiring dengan makin intensifnya pengujian.
Sejumlah media melaporkan banyak masjid berencana untuk mendistribusikan sumbangan daging kurban dari rumah ke rumah untuk mencegah pertemuan besar, meskipun sejumlah masjid dilaporkan telah melanggar PPKM dan tetap mengadakan salat berjamaah. [ah/ft]