Seorang perawat yang bekerja di pusat penahanan migran, Dinas Imigrasi dan Bea Cukai Amerika (US Immigration and Customs Enforcement/ICE) di perdesaan Louisiana khawatir perpindahan tahanan berkelanjutan antar fasilitas bisa menyebabkan penyebaran virus corona tidak terkendali di antara banyak orang yang diisolasi di ruang perawatan intensif.
Tanpa mau disebut namanya, perawat setuju berbicara kepada VOA melalui telepon. Ia juga tidak mau mengidentifikasi fasilitas penahanan khusus itu karena khawatir dipecat karena berbicara dengan media.
ICE menegaskan, pemindahan tahanan itu dengan alasan medis yang jelas. Perawat itu mengatakan ia belum mengetahuinya.
Louisiana menjadi pusat wabah COVID-19 baru-baru ini, yang diperkirakan petugas kesehatan mulai menyebar di wilayah itu setelah perayaan Mardi Gras yang ramai di New Orleans pada akhir Februari.
Perawat itu khawatir, ia dan tenaga medis lainnya yang bekerja di fasilitas ICE tidak akan sempat berjuang mengurangi penyebaran virus jika dinas itu terus memindahkan migran dari pusat penahanan satu ke pusat penahanan lainnya.
"Perpindahan orang dari satu fasilitas ke fasilitas lain adalah bagian dari manajemen populasi," kata juru bicara ICE, Bryan Cox, kepada VOA.
Dalam pernyataan kepada VOA bulan lalu, ICE menyatakan mengikuti pedoman yang ditetapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika untuk menyaring dan mengisolasi tahanan dengan gejala COVID-19. [ka/pp]