Pada malam Natal di Gaza pihak militer Israel merilis video yang memperlihatkan operasi intensif di Gaza utara dan selatan. Israel mengatakan serangannya menyasar prasarana Hamas.
Sementara itu di Khan Younis, warga Palestina, Senin (25/12) mengumpulkan jenazah korban serangan Malam Natal untuk disalatkan dan dimakamkan.
Beberapa minggu terakhir ini banyak negara di dunia yang menyerukan jeda kemanusiaan dalam pertempuran Israel-Hamas supaya dapat mengerahkan bantuan yang sangat dibutuhkan warga sipil di wilayah itu.
Ketika mengucapkan selamat Natal kepada para wartawan pekan lalu, Presiden Joe Biden mengatakan dia telah melakukan pembicaraan panjang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Isi pembicaraan itu pribadi, ujarnya, tetapi ia menegaskan bahwa ia tidak meminta gencatan senjata.
Berbicara dalam pertemuan mingguan kabinet di Tel Aviv, Netanyahu mengkonfirmasi pembicaraannya dengan Biden, dan menambahkan bahwa Israel adalah negara yang berdaulat dan punya pertimbangan masa perang yang tidak bisa didikte oleh tekanan dari luar.
Konflik di Gaza mengancam akan menyebar keluar Timur Tengah dan beberapa pejabat Amerika memperingatkan adanya peningkatan sentimen anti Amerika akibat dukungan Amerika bagi Isarel.
Berbicara di acara televisi ABC This Week hari Minggu, Senator Republik Lindsey Graham mengatakan,“Kami membantu Israel menghancurkan Hamas dan membela mereka pasca serangan Hamas pada 7 Oktober. Kelompok jihadis di seluruh dunia menyerukan kepada anggota-anggota mereka untuk menyerang Amerika sebagai balasan karena kita membantu Israel… Jadi ancamannya sangat tinggi. Tujuh Oktober telah menyiram bensin di atas api, dan kita perlu mengamankan perbatasan kita dan lebih waspada.”
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikendalikan oleh Hamas, mengatakan hingga hari Minggu sedikitnya 20 ribu warga tewas dan 50 ribu lainnya luka-luka akibat serangkaian serangan Israel. Ini merupakan serangan balasan Israel terhadap kelompok militan Hamas, yang menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.200 warga.
Pejabat AS mengatakan ada keprihatinan dukungan pada Israel dapat berimbas dengan serangan di dalam Amerika.
Deputi Jaksa Agung Lisa Monaco menyampaikan hal ini saat berbicara di acara televisi ABC This Week. “Konflik yang tengah berlangsung menyebabkan sebuah lingkungan ancaman lebih besar. Yang kita saksikan adalah organisasi teroris asing yang memanfaatkan situasi, dan menyerukan pengikut mereka untuk bertindak dan melakukan sesuatu,” jelasnya.
Pada saat warga Kristen merayakan Natal, sebuah malam yang sunyi menyelimuti kota Bethlehem. Menteri Urusan Pariwisata Palestina Rula Maayah mengatakan kepada kantor berita Reuters.
“Seluruh dunia merayakan Natal tahun ini, tetapi tidak di Bethlehem. Tidak di tempat kelahiran Jesus Kristus. Bethlehem merayakan Natal dengan kesedihan dan kepiluan karena apa yang terjadi di Gaza dan seluruh Tepi Barat,” komentarnya.
Gereja-gereja Bethlehem tahun ini menggambarkan tema bayi palungan di kandang dengan kawat berduri dan puing, untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Gaza.
Pihak berwenang mengatakan jumlah wisatawan tahun ini anjlok drastis, dari 2,3 juta pada bulan September lalu menjadi nol saat ini. [jm/em]
Forum