Pakistan bertekad untuk tetap terlibat dengan Amerika Serikat untuk membantu memerangi terorisme di negara tetangga Afghanistan, tetapi mengatakan perang tersebut "tidak dapat dimenangkan tanpa mengikut- sertakan atau berkonfrontasi” dengan Islamabad.
Menteri Luar Negeri Khawaja Asif membuat pernyataan itu Kamis pada akhir konferensi tiga hari para duta besar Pakistan untuk nergara-negara utama dunia guna merumuskan tanggapan komprehensif terhadap kebijakan baru Amerika mengenai Afghanistan.
Presiden Amerika Donald Trump mengritik Pakistan ketika dia mengumumkan kebijakan perang
Afghanistan bulan lalu yang telah lama ditunggu-tunggu. Dia menuduh Islamabad menampung teroris yang terkait dengan jaringan Taliban dan Haqqani, yang merongrong usaha Amerika untuk menstabilkan Afghanistan dan melakukan serangan terhadap pasukan Amerika.
Tuduhan tersebut telah menegangkan hubungan yang sudah rapuh antara Islamabad dan Washington.
"Kami ingin tetap berhubungan dengan Amerika Serikat. Sama sekali tidak ada keraguan tentang hal itu ... Tetapi hubungan ini akan didorong oleh kepentingan Pakistan. Kami ingin mempunyai hubungan yang berdasarkan rasa saling menghormati," kata Menteri Luar Negeri Asif kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
Dia kembali membantah tuduhan bahwa negaranya melindungi teroris yang merencanakan serangan mematikan di Afghanistan.
Asif mengatakan bahwa Pakistan telah kehilangan ribuan warganya, termasuk pasukan keamanan dan menderita kerugian ekonomi besar ketika memerangi terorisme. [sp]
