Paris dan Washington memiliki waktu dua pekan untuk mencapai kesepakatan mengenai proposal pajak yang diajukan Perancis terhadap perusahaan-perusahaan raksasa teknologi multinasional, kata menteri keuangan Perancis setelah melakukan pembicaraan panjang lebar dengan sejawatnya dari AS.
"Kami menetapkan waktu tepatnya selama 15 hari untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Bruno Le Maire sementara mendesak Washington untuk tidak memberlakukan sanksi selama periode waktu itu.
Tenggat waktu ini ditetapkan agar tidak bertabrakan dengan pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 21 hingga 24 Januari, yang akan membahas topik tersebut.
"Selama periode pembahasan ini, Perancis tidak boleh dikenai sanksi-sanksi Amerika,” kata Le Maire, satu hari setelah ia berbicara dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin melalui telepon.
Presiden Donald Trump bulan lalu mengancam akan menghukum Paris karena memberlakukan pajak baru terhadap raksasa-raksasa teknologi seperti Netflix dan Amazon. Amerika, menurut Trump, akan memberlakukan tarif balasan yang luar biasa tinggi terhadap produk-produk Perancis senilai 2,4 miliar dolar, termasuk minuman anggur, kosmetik dan tas kulit.
"Jika ada sanksi dari Amerika, kami akan membawa kasus ini ke Organisasi perdagangan Dunia (WTO) dan kami siap untuk membalasnya,” ujar Le Maire, Selasa (7/1). Ia menambahkan, jika AS memberlakukan sanksi-sanksi sebagai respon terhadap pajak digital Perancis, tindakan Washington itu tidak bersahabat, tidak sepantasnya dan tidak bisa dibenarkan secara hukum.
Le Maire mengungkapkan hal itu pada sebuah pertemuan di Paris dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa Phil Hogan, yang mengungkapkan dukungan blok tersebut bagi langkah Perancis tersebut. [ab/uh]