Peramal nasib asal Bali yang diceritakan dalam buku memoar paling laris Eat Pray Love telah dirawat di rumah sakit karena gangguan jantung.
Keluarga Ketut Liyer mengatakan, peramal berusia 96 tahun itu telah diopname selama beberapa hari dan menjalani pembedahan hari Senin.
Liyer menjadi selebriti di desa asalnya, Ubud, sejak memoar yang ditulis oleh pengarang Amerika Elizabeth Gilbert, diterbitkan tahun 2006.
Wisatawan berbondong-bondong menuju rumah Liyer guna meminta nasihat spiritual dan meramalkan nasib mereka, seperti yang dilakukan Gilbert dalam buku itu. Menurut keluarganya, Liyer juga telah diminta tampil dalam beberapa iklan.
Cucu Liyer, Wayan Puspita Sari, mengatakan, ketenaran itu telah membuat kakeknya kelelahan.
Rawat inap bagi Liyer terjadi selagi film yang diadaptasi dari memoar Gilbert tersebut diputar perdana di bioskop-bioskop Amerika hari Jumat ini.