Ribuan penduduk Los Angeles yang rumahnya hancur akibat beberapa kebakaran hutan terparah dalam sejarah California kini terpaksa bersaing untuk mendapatkan tempat tinggal yang terjangkau di pasar perumahan pascabencana yang meluluhlantakkan kota tersebut.
Hingga Jumat (18/1) bencana itu merenggut sedikitnya 27 nyawa dan menghancurkan lebih dari 10.000 bangunan di daerah pemukiman Pacific Palisades dan Altadena. Setelah kebakaran tersebut, harga sewa perumahan meroket tajam dan ketidakpastian atas penyelesaian asuransi membuat sebagian dari warga bergelimang dalam ketidakpastian.
Dalam wawancara minggu ini, warga Los Angeles mengisahkan kesulitan yang mereka alami setelah diusir dari lingkungan yang mereka cintai. Mereka juga mengungkap sejumlah tantangan berat dalam menyongsong masa depan. Berikut adalah petikan beberapa kisah mereka:
Harga Sewa yang 'Gila'
John Adolph, seorang produser video berusia 48 tahun, bersama istrinya, dua anak kecil, dan dua anjing mereka, memilih mengungsi ke rumah teman-teman sejak meninggalkan rumah mereka di Altadena seminggu yang lalu. Rumah bergaya peternakan yang mereka huni selama enam tahun di dekat Hutan Nasional Angeles hancur total akibat kebakaran Eaton.
"Kami bersyukur kepada Tuhan karena kami selamat, tetapi kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," katanya. "Kami berdua beruntung, pekerjaan kami masih ada. Saya mengenal orang-orang yang kehilangan mata pencaharian dan harus memulai hidup baru. Kami masih bekerja,” katanya.
Adolph dan istrinya, Christine, adalah penduduk asli Los Angeles. Mereka tidak berencana untuk pindah dari daerah itu secara permanen "kecuali jika keadaan sudah membaik," katanya.
Saat ini, keluarga tersebut merasa tinggal bersama teman-teman adalah cukup. Namun, mereka menyadari bahwa ini bukanlah solusi jangka panjang sehingga mereka mulai bergerilya mencari apartemen untuk disewa.
"Kami punya dua anak dan anjing-anjing berusia tua, jadi kami tidak bisa berpindah-pindah dari kamar hotel ke Airbnb," katanya. "Kami butuh sesuatu yang stabil untuk anak-anak."
Saat mereka mencari rumah untuk sewa, mereka mendapati sudah ada enam keluarga yang mengantre di depan mereka.
"Ini benar-benar gila," kata Adolph. "Ini benar-benar gila."
Meskipun rumah mereka diasuransikan, ia khawatir bahwa lonjakan biaya konstruksi dan tarif asuransi yang baru akan membuat mereka terpaksa kehilangan tempat tinggal di lingkungan mereka.
"Jadi, masih belum pasti apakah kami bisa membangun kembali," katanya. Ia tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan puing-puing sebelum proses pembangunan bisa dimulai. "Kami sangat ingin tinggal, tetapi siapa yang tahu, kami tidak tahu,” ujarnya.
Di halaman GoFundMe yang dibuat oleh Kate Alexandria, ia membagikan foto kebakaran yang menghancurkan apartemen sewaannya di Altadena dan menyebutkan bahwa kartu kreditnya mencapai batas maksimal. Hingga banyak warga yang urun tangan dengan mendonasikan lebih dari $3.000.
Alexandria, seorang penulis berusia 27 tahun, pindah ke Los Angeles tiga tahun lalu dari Grass Valley, sebuah kota kecil di utara Sacramento, setelah merasa khawatir dengan kebakaran hutan besar yang terjadi di dekatnya.
Dia menyewa apartemen yang diubah secara ilegal di Altadena, yang terletak di atas garasi yang penuh dengan bahan bakar, cat, dan akselerator api lainnya. Selama beberapa waktu, dia membagi sewa bulanan sebesar $2.000, yang dianggap terjangkau di Los Angeles, dengan seorang teman sekamar.
Setelah kebakaran, pemilik rumah mengembalikan uang sewa Januari, tetapi dia masih belum mendapatkan kembali uang jaminan sebesar $2.000, yang menurutnya sangat dia butuhkan.
Alexandria mengatakan bahwa dia mengonsumsi sekitar 40 jenis obat untuk mengendalikan gejala nyeri akibat disabilitas. Namun, sebagian besar obat-obatannya rusak dalam kebakaran. Padahal mendapatkan obat-obat baru tersebut akan menghabiskan biaya ratusan dolar.
Kucingnya tinggal di rumah seorang teman yang sedang direnovasi dekat Pasadena, sementara dia menginap di rumah ibu seorang teman di Van Nuys, sekitar 20 mil sebelah barat Altadena, hingga Sabtu, saat ibunya kembali dari perjalanan. Setiap hari, dia hampir bolak-balik antara kedua tempat tersebut.
"Pasti akan kacau untuk sementara waktu," ujarnya. FEMA menyetujui pembayaran awal sebesar $770, yang tidak banyak di kota semahal Los Angeles. Dia sedang berusaha mendapatkan persetujuan untuk kredit bencana dari Airbnb.org, yang akan memberinya setidaknya beberapa hari di rumah sewa.
California melarang kenaikan harga lebih dari 10 persen selama bencana, tetapi harga sewa tetap meroket. Saat Alexandria mencari apartemen, tempat yang dibanderol $2.000 per bulan pada Januari kini melonjak lebih dari $3.000, ujarnya.
Dia merasa kecewa dengan apa yang disebutnya sebagai "kengerian" para tuan tanah. Namun tetap ingin untuk kembali ke lingkungan yang sangat ia cintai.
Kota Hantu
"Saya merasa tempat tinggal Anda adalah bagian dari identitas Anda," kata Deisy Suarez-Giles, yang kehilangan rumah empat kamar tidur di Altadena yang dibelinya pada 2021. Ia juga kehilangan kebun pohon jeruk dan alpukat yang ia tanam di properti tersebut. "Saya merasa sebagian dari diri kami sirna."
Dia dan suaminya, Keith Giles, berhasil mendapatkan kamar hotel di pusat kota Los Angeles dekat bisnis spa mereka dengan harga sekitar $170 per malam, tarif diskon untuk karyawan karena hotel tersebut menggunakan jasa tukang pijat mereka.
Pada Jumat, mereka pindah ke apartemen sewa gratis yang disumbangkan oleh Airbnb selama 10 hari. Setelah itu, mereka tidak tahu ke mana mereka akan pergi selanjutnya.
Pasangan itu mengirim kedua putra mereka yang masih kecil ke kerabat di Florida, hingga keadaan kembali stabil.
Dia dan suaminya masih harus membayar hipotek setiap bulan untuk rumah mereka yang hancur, dengan sisa utang sebesar $850.000. Pembayaran hipotek kini menjadi lebih sulit karena mereka sebagian bergantung pada sewa yang dibayarkan oleh penyewa yang tinggal di studio di belakang rumah. Selain itu, bisnis spa mereka mendadak lesu.
"Kami berjuang dan sekarang dengan kebakaran itu, rasanya seperti kota hantu," katanya. "Tidak ada yang berpikir 'spa' saat ini."
Dia menunggu kabar dari perusahaan asuransi mengenai berapa banyak pengeluaran mereka selama 12 bulan ke depan yang akan diganti. Sebelum serius mencari tempat sewa, mereka perlu mengetahui anggaran yang tersedia.
Beruntung
Kathleen McRoskey menutup transaksi pembelian rumah dua lantai dengan empat kamar tidurnya pada hari yang sama dengan terjadinya gempa bumi 1994, dan meninggalkannya minggu lalu tepat sebelum kebakaran melanda Palisades.
Ia dan suaminya, Mike, yang tumbuh beberapa mil dari Palisades dan bertemu di kelas satu SD, memutuskan untuk tetap tinggal di lingkungan yang menjadi tempat mereka membesarkan keempat anak mereka.
Keluarga tersebut kini tinggal di rumah saudara perempuan suaminya di dekat University of California, Los Angeles.
"Sangat berharga bisa bersama keluarga dan berada dalam jarak beberapa mil dari tempat kami kehilangan rumah," kata McRoskey. "Namun di sisi lain, kami merasa terbebani."
Menjelajahi pasar properti Los Angeles benar-benar mengejutkan. Informasi dari teman suaminya yang bekerja di bidang real estat mengenai rumah sewa yang tidak terdaftar di Santa Barbara membuatnya memutuskan untuk melihat properti tersebut pada pagi hari, yang menurutnya terasa seperti "transaksi narkoba."
Beberapa bulan yang lalu, suaminya memutuskan untuk menambah cakupan asuransi kebakaran mereka setelah membantu seorang lansia yang kesulitan mengajukan klaim setelah kebakaran rumahnya di Malibu pada 2018. Mereka merasa beruntung memiliki anggaran yang cukup besar berkat keputusan tersebut.
"Kami sangat beruntung dan diberkati," katanya.
Mereka berencana pindah ke Santa Barbara pada Februari dan mulai merencanakan pembangunan rumah baru di properti Palisades mereka, yang akan memakan waktu bertahun-tahun.
"Kami tidak pernah bermimpi untuk membangun kembali rumah kami di usia 70-an," katanya. [ah/ft]
Forum