Beberapa kapal kargo besar melewati terusan Suez sehari setelah Ever Given, kapal kontainer besar yang terjebak di terusan Suez selama berhari-hari berhasil dibebaskan.
Otoritas Terusan Suez telah merilis video yang menunjukkan kapal-kapal bergerak menyusuri kanal dari utara ke selatan.
Ketika konvoi kapal mulai melalui rute penting yang menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah itu, otorita pengelola kanal mengatakan lebih dari 300 kapal yang mengangkut barang mulai dari minyak mentah hingga ternak masih menunggu giliran dalam sebuah proses yang akan membutuhkan waktu berhari-hari.
Penangguhan pelayaran di terusan itu telah mengakibatkan kerugian bernilai miliaran dolar sehari dalam perdagangan maritim.
Penutupan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu telah menimbulkan kekhawatiran akan penundaan yang berkepanjangan, kekurangan barang dan kenaikan biaya bagi konsumen. Ini menambah tekanan pada industri perkapalan yang sebelumnya sudah tertekan karena pandemi virus corona.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Selasa menyampaikan terima kasihnya kepada para pekerja Terusan Suez atas upaya mereka membebaskan kapal kargo yang terjebak di jalur terusan itu seminggu yang lalu. "Terima kasih. Ini hal yang sangat baik. Saya akan membahasnya nanti, tapi pertama-tama saya ingin berterima kasih atas upaya yang telah dilakukan, dan peran Anda yang luar biasa dalam semua aspek. Ini merupakan peragaan yang hebat yang menunjukkan pengalaman dan kemampuan yang luar biasa," katanya.
Pada hari Senin, armada kapal tunda dibantu oleh arus pasang, berhasil mengalihkan haluan besar kapal Ever Given dari tepi kanal yang berpasir, di mana kapal itu terjebak.
Kapal-kapal tunda dengan gembira membunyikan klakson ketika memandu kapal Ever Given melalui perairan itu setelah berhari-hari menarik perhatian dunia dan menjadi bahan ejekan di media sosial.
Pejabat pemerintah Mesir, perusahaan asuransi, pengirim barang dan lainnya juga menunggu rincian lebih jauh tentang penyebab Ever Given yang berukuran gedung pencakar langit sampai terjebak di kanal itu pada 23 Maret.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi, Selasa menuju kota di tepi kanal itu, Ismailia, untuk memuji mereka yang berhasil membebaskan kapal kontainer besar yang memblokir Terusan Suez, yang penting untuk Mesir dan mengganggu perdagangan global selama hampir seminggu.
Letnan Jenderal Osama Rabei, kepala Otoritas Terusan Suez, juga memuji upaya besar tersebut. "Peristiwa besar nasional ini mungkin akan dikenang sebagai momen gemilang dalam sejarah Terusan Suez yang sudah berlangsung selama lebih dari 150 tahun," ujarnya.
Para pakar naik ke kapal Ever Given ketika kapal itu Selasa berlabuh di Great Bitter Lake Mesir, tepat di utara kanal di mana kapal itu sebelumnya memblokir terusan itu.
Setelah penyebab insiden itu diketahui, kemungkinan besar akan ada proses pengadilan selama bertahun-tahun untuk mengganti biaya perbaikan kapal, perbaikan kanal dan mengganti biaya mereka yang pengiriman kargonya terganggu.
Karena kapal itu dimiliki oleh perusahaan Jepang, dioperasikan oleh pengirim Taiwan, berbendera Panama dan sekarang terjebak di Mesir, masalah itu dengan cepat menjadi sebuah drama internasional. [my/jm]