Cardi B dikenal selalu blak-blakan menyikapi apa yang dialaminya dan isu di sekitarnya. Akhir pekan lalu musisi rap berusia 26 tahun itu mengkritisi Presiden Donald Trump karena menolak menyudahi penghentian sebagian operasi pemerintah federal karena tetap bersikukuh menuntut anggaran 5,7 miliar dolar untuk membangun tembok di perbatasan selatan Amerika-Meksiko, yang merupakan salah satu janji utama kampanyenya pada tahun 2016. Cardi B juga menuliskan kritikannya di instagram.
Tetapi berbeda dengan para fans yang menggemari kritik Cardi B, yang kadang disampaikan dengan cara lucu, pengamat politik konservatif Tomi Lahren menanggapinya serius.
“Sepertinya Cardi B menjadi genius politik terbaru yang digunakan Demokrat. HA! Tingkatkan! #MAGA2020,” cuit Tomi.
Namun bukan Cardi B namanya jika ia tidak membalas dengan tak kalah pedasnya.
Tomi Lahren, komentator politik konservatif berusia 26 tahun, kembali membalas cuitan pedas Cardi B, dan aksi saling balas ini terus berlanjut.
Anggota DPR dari faksi Demokrat yang baru dilantik, Alexandria Ocasio-Cortez, ikut serta dalam “diskusi” di Twitter itu dengan menyampaikan cuitan yang berpihak pada Cardi B.
“Mengapa orang mengira mereka bisa main-main dengan perempuan Bronx tanpa mendapat pembalasan?” cuit Ocasio-Cortez.
Dalam sebuah posting di Instagram hari Minggu (21/1), Cardi B menjelaskan mengapa ia begitu “muak” dengan orang-orang yang mengejeknya. (em)