Pembaharuan program militer AS untuk melatih dan melengkapi pemberontak Suriah telah membantu pasukan anti-ISIS membuat "kemajuan yang signifikan" di medan perang Suriah, kata para pejabat .
“Kami mempunyai pasukan oposisi yang dilatih Amerika dekat Mara, kami memiliki pasukan oposisi yang di garnisun at-TANF, dan kami telah memberi saran, bantuan dan pelatihan untuk Pasukan Demokratik Suriah yang melakukan operasi Manbij," kata Kolonel Chris Garver, juru bicara koalisi anti-ISIS di Irak dan Suriah, kepada wartawan, hari Rabu.
Daripada membangun seluruh unit dari awal, seperti yang dilakukan Pentagon dalam upaya pertamanya, militer AS kini memfokuskan pada pelatihan sejumlah kecil pejuang sebagai "mata-mata" untuk mengkoordinasikan upaya pengiriman pasokan dan sekaligus menunjukkan posisi musuh, kata pejabat AS.
Para pejabat yang tidak mau disebut namanya mengatakan, kurang dari 100 pejuang Suriah telah dilatih dalam program baru, yang mereka gambarkan kepada wartawan sebagai, program percontohan 6 sampai 8 bulan.
Seorang pejabat mengatakan, rencana yang diubah itu telah "jauh lebih efektif " daripada "membangun sesuatu dari nol." Hal itu katanya telah memberi AS pemahaman yang lebih baik mengenai medan perang Suriah.
Menurut pejabat lain, militer AS saat ini membantu sekitar 10.000 tentara Suriah Arab dengan sejumlah kecil pejuang baik yang ikut program pelatihan dan perlengkapan yang lama maupun yang baru,
Pejabat itu menjelaskan bahwa sejak Pentagon mulai berkoordinasi dengan Koalisi Arab Suriah, atau SAC, jumlah mereka "secara efektif telah meningkat dua kali lipat." [ps/isa]