Tautan-tautan Akses

Pentagon Identifikasi 2 Tentara AS yang Tewas Diserang di Afghanistan


Pasukan dari pasukan koalisi NATO tiba di lokasi ledakan bom mobil di Kabul, Afghanistan, 5 September 2019.
Pasukan dari pasukan koalisi NATO tiba di lokasi ledakan bom mobil di Kabul, Afghanistan, 5 September 2019.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah merilis nama dua tentara AS yang tewas dalam baku tembak pada Minggu (9/2/2020) pagi di distrik Sherzad, di bagian timur Provinsi Nangarhar, di Afghanistan.

Keduanya adalah Sersan Javier Jaguar Gutierrez dan Sersan Antonio Rey Rodriguez, yang sama-sama berusia 28 tahun.

Enam tentara lain luka-luka ketika seorang tentara Afghanistan yang merupakan mitra mereka, melepaskan tembakan ke arah pasukan gabungan AS dan Afghanistan dengan senapan mesin, demikian ujar juru bicara pasukan Amerika di Afghanistan.

“Kami masih mengumpulkan informasi dan penyebab atau motif di balik serangan yang hingga saat ini masih belum diketahui,’’ ujar Kolonel Sonny Leggett pada Minggu pagi.

Associated Press mengutip pernyataan seorang pejabat Kementerian Pertahanan Afghanistan, yang belum diidentifikasi karena tidak berwenang memberi keterangan kepada media, mengatakan penembak adalah seorang tentara Afghanistan yang sebelumnya terlibat adu argumen dengan pasukan Amerika. Ia bukan penyusup Taliban, tambah pejabat itu.

Sejak awal tahun ini sudah enam tentara Amerika tewas di Afghanistan, termasuk korban tewas pada Sabtu (8/2/2020) lalu. Sementara tahun lalu 22 tentara Amerika tewas di medan tempur itu.

Tentara Amerika yang luka-luka dilaporkan menerima perawatan medis di sebuah fasilitas Amerika. Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan insiden penembakan itu juga menewaskan seorang tentara Afghanistan.

Gubernur provinsi di bagian timur Afghanistan itu, Shah Mahmood Miakhel, mengatakan kepada VOA, penyerang yang berpakaian seragam tentara juga tewas dalam baku tembak itu. Ditambahkannya, tiga personel pasukan khusus Afghanistan dan sejumlah tentara Amerika termasuk di antara korban luka-luka.

Miakhel mengatakan belum jelas apakah serangan berdarah itu merupakan akibat “kesalahpahaman” atau penembak merupakan seorang tokoh “berpengaruh.” Ia tidak menjawab apakah tentara itu adalah penyusup Taliban. Gubernur itu menegaskan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan rincian penyebab insiden tersebut.

Provinsi Nangarhar berbatasan dengan Pakistan, dan sejumlah distriknya berfungsi sebagai benteng gerilyawan Taliban atau basis pangkalan bagi gerilyawan yang terkait kelompok teroris ISIS.

Ada sekitar 13.000 tentara Amerika yang ditempatkan di Afghanistan. Sebagian dari mereka ditugaskan untuk melakukan operasi kontraterorisme, lainnya adalah bagian dari Misi Dukungan Tegas ribuan tentara koalisi pimpinan NATO, yang melatih dan memberi nasehat kepada pasukan keamanan Afghanistan untuk melawan Taliban. [em/pp]

XS
SM
MD
LG