Departemen Pertahanan Amerika, Rabu (21/8), menghentikan proyek pengembangan “rudal pembunuh” yang sedianya akan digunakan untuk menghancurkan misil lawan sebelum misil itu tiba di sasaran.
Keputusan penghentian proyek besar itu dilakukan untuk mengkaji kembali teknik-teknik baru untuk mencegat rudal musuh, kata pejabat Pentagon.
Proyek yang dihentikan mula Kamis (22/8) itu bernilai hampir AS$ 1,2 miliar, dan pembuatannya dilakukan oleh kontraktor pertahanan Boeing. Kata para pejabat, purwarupa atau prototipe yang sedang dibuat itu punya banyak masalah desain yang akan sangat sulit diatasi atau terlalu mahal untuk diperbaiki.
Selain keprihatinan itu, Pentagon juga sedang mempertimbangkan apakah harus mulai lagi dari nol untuk merancang sistem pertahanan untuk mencegat rudal-rudal balistik antar benua, seperti yang sedang disempurnakan oleh Korea Utara.
Karena itu, Pentagon dalam pernyataannya mengatakan akan mengundang pihak-pihak swasta lainnya guna bersaing dalam mengembangkan “rudal pencegat generasi berikutnya”, untuk menghancurkan misil-misil hipersonik yang sedang dikembangkan oleh Russia dan China.
Pentagon kini punya 44 misil pencegat yang dipasang di Alaska. Tiap misil dirancang untuk diluncurkan dari bawah tanah, terbang keluar atmosfer Bumi dan dari sana melepaskan “roket pembunuh” untuk menghancurkan rudal lawan yang sedang terbang menuju sasaran.
Wakil Menteri Pertahanan Urusan Riset dan Teknik Michael Griffin memutuskan penghentian proyek itu minggu lalu dan telah memerintahkan Boeing untuk menghentikan pembuatannya. [ii/ft]