Sebuah serangan bom yang menarget penjabat menteri pertahanan Afghanistan menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 20 lainnya. Pihak berwenang mengatakan, Rabu (4/8), dalam serangan yang terjadi Selasa malam tersebut, penjabat menteri itu sendiri tidak terluka.
Serangan bom yang diklaim dilakukan gerilyawan Taliban itu terjadi di kawasan kelas atas yang dijaga ketat di ibu kota Kabul. Serangan bom tersebut diikuti oleh baku tembak yang menewaskan empat gerilyawan, kata pihak berwenang.
Jumlah korban bisa meningkat, kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Mirwais Stanekzai, Rabu (4/8).
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, Rabu (4/8), mengaku bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu.
Mujahid mengatakan serangan tersebut adalah balas dendam terhadap serangan-serangan pasukan nasional Afghanistan baru-baru ini di berbagai provinsi yang menurutnya menyebabkan jatuhnya korban sipil dan mendorong terjadinya pengungsian.
Stanekzai mengatakan, wisma tempat menginap penjabat Menteri Pertahanan Bismillah Khan Mohammadi tampaknya yang menjadi sasaran serangan itu tetapi Mohammadi sendiri tidak terluka.
Partai Jamiat-e-Islami, partainya Mohammadi, diberitahu bahwa penjabat menteri itu tidak berada di wisma tersebut pada saat itu dan keluarganya telah dievakuasi dengan aman.
Keempat penyerang ditembak dan tewas setelah lima jam baku tembak, kata Stanekzai.
Stanekzai mengatakan serangan itu terjadi di kawasan Sherpur yang mewah, yang terletak di bagian ibu kota yang dikenal sebagai Zona Hijau, di mana keamanannya ketat. Kawasan itu menjadi tempat tinggal beberapa pejabat tinggi pemerintah.
Beberapa jam setelah serangan Selasa malam, Kementerian Pertahanan merilis sebuah video yang menunjukkan Mohammadi yang mengatakan bahwa para pengawalnya terluka dalam serangan bunuh diri itu. “Saudara-saudara sebangsa, saya yakinkan pada Anda bahwa serangan seperti itu tidak akan memengaruhi kesediaan saya untuk membela Anda dan negara kita,'' katanya.
Ratusan warga di kawasan itu dipindahkan ke tempat yang aman ketika petugas keamanan melakukan penggeledahan dari rumah ke rumah, kata sejumlah pejabat. [ab/uh]