Tautan-tautan Akses

Pengungsi Afghanistan di San Diego Rayakan Idulfitri Pertama di AS


Umat Muslim menggelar salat Idulfitri pagi di kawasan Brooklyn, New York City, New York, AS, 13 Mei 2021. (Foto: REUTERS/Stephanie Keith)
Umat Muslim menggelar salat Idulfitri pagi di kawasan Brooklyn, New York City, New York, AS, 13 Mei 2021. (Foto: REUTERS/Stephanie Keith)

Sebagian dari hampir 40% pengungsi Afghanistan yang masih belum menetap secara permanen di Amerika Serikat melaksanakan salat Id di San Diego, California. Para pengungsi itu sampai sekarang masih tinggal di hotel-hotel. Badan amal yang dikelola Hajar Rochdi-Krim, Kind Hearts San Diego, pada akhir Ramadan mengumpulkan uang untuk membeli hadiah bagi anak-anak pengungsi yang akan merayakan Idulfitri.

“Ini Idulfitri pertama mereka. Ini Ramadan. Sebagai Muslim, kami hanya mempunyai dua perayaan per tahun. Yang pertama adalah Idulfitri, dan ini Idulfitri pertama mereka di Amerika. Kami hanya mencoba menghadirkan sedikit kebahagiaan ke hati mereka dan meringankan sedikit beban keuangan keluarga mereka karena banyak dari mereka sekarang ini tidak bekerja," kata Hajar Rochdi-Krim.

Seorang pengungsi Afghanistan berdiri di luar perumahan sementara di pangkalan Angkatan Darat AS Fort McCoy pada hari Kamis, 30 September 2021 di Fort McCoy, Wisconsin. (Foto: via AP)
Seorang pengungsi Afghanistan berdiri di luar perumahan sementara di pangkalan Angkatan Darat AS Fort McCoy pada hari Kamis, 30 September 2021 di Fort McCoy, Wisconsin. (Foto: via AP)

Pengungsi Abu Baker Samoon secara sukarela membantu mendistribusikan mainan dan kartu hadiah kepada lebih dari 200 keluarga yang membutuhkan. Ia bersyukur karena kerabatnya di San Diego membantu menyewa apartemen untuk keluarganya. Dia mengatakan pekerjaannya sebagai akuntan untuk pejabat-pejabat Amerika di Afghanistan menempatkan keluarganya dalam bahaya ketika Taliban mengambilalih Afghanistan.

“Tantangan terbesar jelas meninggalkan semua kehidupan yang telah kami bangun selama bertahun-tahun di Afghanistan, termasuk, seperti yang saya sebutkan, bisnis, pengalaman kerja, jaringan yang kami miliki di sana, tentu saja, rumah, semua yang kami miliki dalam rumah. Tak mudah meninggalkan itu semua," kata Abu Baker Samoon.

Pengungsi Afghanistan di San Diego Rayakan Idul Fitri Pertama Mereka di AS
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:36 0:00

Samoon bekerja pada malam hari sebagai konsultan jarak jauh untuk bisnis asing yang masih beroperasi di Afghanistan. Ia sedang mencari dua pekerjaan lagi untuk membantu membayar biaya prasekolah dan tagihan medis.

“Saya orang yang selalu ambisius. Saya selalu percaya bahwa ada ruang untuk perbaikan. Apapun yang kita lakukan, kita bisa melakukannya lebih dari itu, lebih baik dari itu. Saya berencana mendirikan kantor akuntan sendiri suatu hari nanti. Plus, kalau ada peluang usaha lain yang saya bisa, saya akan ambil," katanya.

Pada Idulfitri pertama bagi pengungsi Afghanistan di San Diego, imam masjid Darululoom, Shakib Nawabi menggelar salat di taman kota untuk menampung semua pendatang baru.

Keluarga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul, berjalan melalui terminal untuk naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, 31 Agustus 2021. (Foto: AP)
Keluarga Afghanistan yang dievakuasi dari Kabul, berjalan melalui terminal untuk naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, 31 Agustus 2021. (Foto: AP)

“Saya pergi dan berbicara dengan mereka. Saya mengajak mereka bersabar. Saya katakan bahwa di negara ini kita benar-benar bisa mencapai banyak hal dengan bersabar. Pada saat yang sama, saya dorong mereka mencapai tujuan apa saja di sini sehingga mereka dapat memperoleh manfaat di negara ini," paparnya.

Dengan lebih dari 200.000 Muslim di San Diego County, Nawabi mengatakan, sangat penting untuk membantu para pengungsi merasa diterima pada hari Idulfitri. [ka/lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG