Tautan-tautan Akses

Naik 42 persen, Pengidap Demam Berdarah yang Mewabah di Vietnam


ARSIP – Nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia yang bisa memblokir demam berdarah tampak dalam wadah sebelum dilepaskan di kawasan Tubiacanga di Rio de Janeiro (foto: REUTERS/Pilar Olivares)
ARSIP – Nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia yang bisa memblokir demam berdarah tampak dalam wadah sebelum dilepaskan di kawasan Tubiacanga di Rio de Janeiro (foto: REUTERS/Pilar Olivares)

Vietnam berupaya keras mengatasi wabah demam berdarah. Selama sepekan terakhir dilaporkan ada lebih dari 10 ribu penderita baru yang membuat fasilitas kesehatannya kewalahan.

Jumlah pasien yang dirawat naik 42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ditambah dengan tujuh orang lagi yang meninggal akibat demam berdarah, sebut Kementerian Kesehatan Vietnam hari Jumat. Sebanyak 90.626 orang tertular demam berdarah, 76.848 di antaranya dirawat di rumah sakit dan 24 orang meninggal.

Kementerian Kesehatan mengaitkan kemunculan wabah tersebut dengan suhu yang lebih tinggi, lebih banyak hujan dan pesatnya urbanisasi yang meningkatkan perkembangbiakan nyamuk-nyamuk pembawa virus demam berdarah.

Dr. Vu Minh Dien dari Rumah Sakit Nasional Penyakit Tropis di Hanoi, di mana pasien-pasien yang paling parah dirawat, menyatakan, 800-1.000 orang telah memeriksakan diri setiap hari dengan keluhan demam. Sementara pada Juni dan Juli tahun lalu, hanya beberapa pasien saja yang datang ke rumah sakit dengan keluhan serupa, jelasnya.

Dien mengatakan sekitar 300 pasien demam berdarah dirawat di sana, menguras sumberdaya rumah sakit, termasuk jam kerja yang lebih panjang tanpa libur akhir pekan bagi staf rumah sakit. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG