Komandan Garda Nasional di Washington, kepada Kongres, Rabu (3/3), mengatakan perlu waktu lebih dari tiga jam untuk mendapat persetujuan guna mengerahkan pasukan ke gedung Capitol Amerika pada 6 Januari lalu. Para perusuh menyerbu gedung itu untuk menghalangi anggota Kongres mengesahkan Joe Biden sebagai presiden baru Amerika Serikat (AS).
Mayor Jenderal William Walker, Panglima Garda Nasional Distric of Columbia, kepada dua komite Senat yang menyelidiki kekacauan yang menelan korban jiwa itu mengatakan ia tidak mendapat persetujuan dari Departemen Pertahanan untuk mengirim ratusan tentara sampai setelah pukul 17.00.
Persetujuan itu baru diberikan tiga jam lebih setelah Kepala Polisi Gedung Capitol Steven Sund dengan panik memberitahukan kepadanya bahwa massa telah menerobos gedung Kongres.
Walker mengatakan penundaan itu tampaknya hasil dari proses persetujuan pasukan yang rumit dan mungkin keengganan beberapa pejabat untuk menyetujui unjuk kekuatan secara terbuka di gedung yang menjadi simbol demokrasi Amerika itu. Sementera proses persetujuan berlangsung, para perusuh membuat pihak berwenang kewalahan dan menerobos ke dalam gedung, menggeledah kantor kongres dan bentrok dengan polisi, menyebabkan lima orang tewas.
Walker mengatakan selama 19 tahun kariernya memimpin pasukan Garda Nasional di Washington dalam kasus kekacauan sipil sebelumnya, termasuk demonstrasi rasial musim semi lalu di Washington, izin untuk mengerahkan pasukan guna memadamkan kerusuhan biasanya langsung diberikan.
Walker mengatakan ia sebenarnya dapat mengirim 155 tentara pada pukul 12.00 waktu setempat, tak lama setelah perusuh pertama berkecamuk di gedung Capitol. Korban dalam kerusuhan itu termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol yang diyakini pihak berwenang diserang dengan dengan semprotan untuk mengusir beruang.
Seratus lima puluh lima perwira yang berwenang "bisa mengubah situasi," kata Walker dalam sidang yang diadakan bersama oleh komite Keamanan Dalam Negeri dan Aturan Senat . "Kita sebenarnya bisa memukul mundur kerumunan.”
Senator dari Partai Demokrat Amy Klobuchar mengatakan jutaan orang di seluruh negeri menonton kerusuhan di televisi secara langsung sementara pengerahan pasukan terhambat.
Departemen Pertahanan menyetujui pengerahan pasukan Garda Nasional pada pukul 16.32 dan baru 36 menit setelah itu, Walker diberi tahu ia bisa mengirim pasukannya yang sudah bersiap di bis menuju gedung Capitol.
"Saya frustrasi... terperangah" oleh penundaan itu, kata Walker dalam kesaksiannya. "Saya seharusnya bisa mengirim mereka secepatnya".
Senator dari Partai Republik Rob Portman mengatakan, "peristiwa itu tidak boleh terjadi lagi," pernyataan yang disetujui Walker.
Petugas penegak hukum akhirnya bisa memulihkan ketertiban di gedung Capitol. Pada 7 Januari dini hari, anggota parlemen mengesahkan hasil suara electoral college dan kemenangan Biden. Joe Biden dilantik sebagai presiden ke-46 AS pada 20 Januari.
Sementara anggota parlemen menyelidiki situasi di seputar serangan 6 Januari itu, Kepolisian Capitol mengatakan mengetahui klaim intelijen mengenai kemungkinan rencana kelompok milisi untuk kembali menyerang Gedung Capitol pada Kamis, 4 Maret. Beberapa kelompok konspirasi sayap kanan meyakini hari itu adalah tanggal Trump akan dilantik kembali sebagai presiden.
Hingga 1933, 4 Maret adalah tanggal pelantikan presiden Amerika. [my/em]