Tautan-tautan Akses

Pengejaran Sopir Mobil Teror Diteruskan di Spanyol


Petugas kepolisian berdiri dekat penghalang jalan menjelang acara di Bilbao, Spanyol, 19 Agustus 2017.
Petugas kepolisian berdiri dekat penghalang jalan menjelang acara di Bilbao, Spanyol, 19 Agustus 2017.

Spanyol memfokuskan pengejaran sopir dari sebuah van yang menabrak kerumunan pejalan kaki di Barcelona minggu lalu, di kota-kota timur laut Ripoll dan Manlleu hari Minggu (20/8).

Polisi memasang banyak hambatan jalan dengan harapan akan menjerat Younes Abouyaaqoub, seorang pria Maroko yang berusia 22 tahun yang mereka curigai mendalangi serangan hari Kamis (17/8), yang menewaskan 13 orang dan mencederai lebih dari 100 lainnya.

Satu serangan yang terkait beberapa jam kemudian di kota peristirahatan Cambrills menewaskan seorang lagi dan melukai 6 lainnya ketika sebuah mobil ditabrakkan ke khalayak ramai sebelum polisi menembak mati lima orang tersangka setelah mereka keluar dari mobil tersebut.

Disamping Abouyaaqoub, dua tersangka lain sedang dicari, termasuk seorang imam bernama Abdelbaki Es Satty. Pihak berwenang yakin Es Satty mungkin telah meradikalisasi sebagian orang yang melakukan serangan tersebut.

Polisi sudah menahan 4 orang yang mereka yakini tersangkut dengan serangan itu.

Para penyidik sedang berusaha untuk menentukan apakah sebagian tersangka yang dicari tewas Rabu malam (16/8) dalam ledakan yang meratakan sebuah rumah di Alcanar. Sisa bangkai manusia ditemukan dalam reruntuhan akibat ledakan itu, yang diyakini polisi kemungkinan telah disebabkan kesalahan menangani tabung-tabung butane yang dimaksudkan untuk digunakan dalam serangan. Pemeriksaan DNA sedang dilakukan untuk menentukan berapa banyak orang tewas dalam ledakan itu.

Associated Press melaporkan bahwa para tetangga mengatakan kendaraan yang digunakan dalam serangan di Cambrills dan Barcelona pernah terlihat di rumah Alcanar sebelum ledakan tersebut.

Hari Minggu, Raja Spanyol, Felipe ke-6 dan Ratu Letizia, serta Perdana Menteri Mariano Rajoy, menghadiri misa untuk korban serangan itu di gereja Basilika Sagrada Familia, Barcelona.

Dalam misa tersebut, Uskup Agung Barcelona membacakan telegram yang dikirim oleh Paus Fransiskus, yang menyebut serangan itu “tindak teroris yang keji” dan “pelanggaran besar terhadap Tuhan.”

Raja dan ratu mengunjungi para korban di rumah-sakit hari Sabtu (19/8) dan meletakkan karangan bunga dan lilin di tempat serangan di Barcelona. [gp]

XS
SM
MD
LG