Departemen Kehakiman Amerika telah mengajukan dakwaan baru terhadap empat mantan pengawal keamanan Blackwater atas penembakan tahun 2007 di Baghdad yang menegangkan hubungan Amerika dan Irak.
Keempatnya hari Kamis didakwa dengan berbagai pasal berlapis melakukan pembunuhan yang tidak direncanakan, mencoba melakukan pembunuhan dan penggunaan senjata api dalam kejahatan dengan kekerasan.
Pensiunan Marinir Amerika Dustin Heard dan Evan Liberty, serta veteran Angkatan Darat Nick Slatten dan Paul Slough, dituduh melepaskan tembakan di Lapangan Nisoor pada tanggal 16 September 2007, ketika bekerja untuk perusahaan keamanan swasta Blackwater.
14 warga sipil Irak tewas dan 18 lainnya cedera dalam serangan yang, dikatakan jaksa, tak beralasan. Tim pengacara berpendapat klien mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah yang disergap oleh pemberontak Irak.
Keempat pengawal keamanan itu menghadapi dakwaan yang hampir identik pada tahun 2008 tetapi kasus itu dibatalkan setahun kemudian. Hal itu memicu kemarahan banyak warga Irak, yang mengatakan itu menunjukkan Amerika menganggap diri mereka di atas hukum.
Kasus itu disidangkan kembali pada tahun 2011. Jaksa telah mendakwa pengawal keamanan kelima. Anggota keenam dari tim itu telah mengaku bersalah dan kini menunggu vonis.
Keempatnya hari Kamis didakwa dengan berbagai pasal berlapis melakukan pembunuhan yang tidak direncanakan, mencoba melakukan pembunuhan dan penggunaan senjata api dalam kejahatan dengan kekerasan.
Pensiunan Marinir Amerika Dustin Heard dan Evan Liberty, serta veteran Angkatan Darat Nick Slatten dan Paul Slough, dituduh melepaskan tembakan di Lapangan Nisoor pada tanggal 16 September 2007, ketika bekerja untuk perusahaan keamanan swasta Blackwater.
14 warga sipil Irak tewas dan 18 lainnya cedera dalam serangan yang, dikatakan jaksa, tak beralasan. Tim pengacara berpendapat klien mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah yang disergap oleh pemberontak Irak.
Keempat pengawal keamanan itu menghadapi dakwaan yang hampir identik pada tahun 2008 tetapi kasus itu dibatalkan setahun kemudian. Hal itu memicu kemarahan banyak warga Irak, yang mengatakan itu menunjukkan Amerika menganggap diri mereka di atas hukum.
Kasus itu disidangkan kembali pada tahun 2011. Jaksa telah mendakwa pengawal keamanan kelima. Anggota keenam dari tim itu telah mengaku bersalah dan kini menunggu vonis.