Kementerian Luar Negeri India mengatakan pihaknya menghargai keputusan pengadilan itu hari Rabu, dengan menyebutnya “penyelesaian yang wajar untuk masalah yang peka.” Larangan yang diusulkan itu menimbulkan kemarahan kaum Hindu di Rusia, India dan negara lain di dunia.
Naskah tersebut adalah campuran ayat-ayat kitab Hindu, Bhagavad Gita, dan ulasan pendiri gerakan Hare Krishna.
Kejaksaan di kota Tomsk, Siberia, berusaha melarang naskah itu bulan Juni dengan menyebutnya “bahan ekstrimis,” serupa dengan “Mein Kampf” Adolph Hitler. Seorang jurubicara Hare Krishna membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan buku itu mengajarkan hidup berdampingan secara damai antara semua umat manusia.
Keputusan pengadilan itu dikeluarkan sehari setelah para pejabat India bertemu dengan dutabesar Rusia di India untuk membantu penyelesaian hal itu.
Tadinya ada keprihatinan masalah tersebut akan berpengaruh terhadap sejarah yang lama hubungan diplomatik dan perdagangan antara Rusia dan India.