Mahkamah Agung Brazil, Kamis (16/1), menolak permintaan mantan presiden Jair Bolsonaro untuk mengembalikan sementara paspornya agar ia dapat menghadiri pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump di Washington minggu depan.
Hakim Alexandre de Moraes, yang sering disebut Bolsonaro sebagai musuh pribadinya, mengatakan dalam keputusannya bahwa Bolsonaro saat ini tidak memegang posisi yang memungkinkan dia mewakili Brazil pada acara tersebut dan bahwa mantan presiden tersebut tidak cukup membuktikan kepada pengadilan bahwa dia telah diundang.
Bolsonaro, yang sedang menjalani beberapa penyelidikan luas termasuk dugaan berupaya untuk tetap menjabat meskipun kalah dalam pemilu, paspornya disita oleh polisi federal Februari lalu karena ia dianggap berisiko melarikan diri. Dia membantah tuduhan-tuduhan terhadap dirinya.
Mantan presiden Brazil itu meminta izin untuk meninggalkan negara itu dari 17 hingga 22 Januari untuk menghadiri upacara pelantikan pada 20 Januari dan sebuah pesta usai pelantikan yang diselenggarakan masyarakat Hispanik. Bolsonaro, seorang pengagum Trump yang vokal, mengatakan di akun media sosialnya pada 8 Januari bahwa dia “sangat senang dengan undangan ini.”
“Saya akan mewakili kelompok konservatif, sayap kanan, orang-orang baik, masyarakat Brazil di Amerika Serikat, jika Tuhan mengizinkan,” kata Bolsonaro.
Pengacaranya tidak menanggapi permintaan komentar dari Associated Press setelah keputusan pengadilan itu.
Ketika de Moraes meminta bukti undangannya kepada pengacara Bolsonaro pada hari Sabtu, mereka meneruskan surat undangan yang ditandatangani oleh ketua panitia pelantikan Steve Witkoff dan Kelly Loeffler.
Meski begitu, de Moraes beralasan Bolsonaro belum cukup membuktikan dirinya diundang dalam pelantikan tersebut. Dalam putusan tersebut, de Moraes mengikuti rekomendasi Jaksa Agung Paulo Gonet, yang mengatakan pada hari Rabu bahwa kepentingan pribadi Bolsonaro dalam perjalanan tersebut tidak melebihi kepentingan publik dalam melarang bepergian ke luar negeri.
De Moraes mengatakan Bolsonaro tetap berisiko melarikan diri dan menambahkan bahwa dia telah menganjurkan agar para pendukungnya yang menghadapi masalah hukum dalam kasus-kasus yang melibatkan kesetiaan politik mereka harus meninggalkan negara itu dan mencari suaka. Ratusan pendukung Bolsonaro yang terlibat dalam kerusuhan 8 Januari 2023 di ibu kota Brazilia telah meninggalkan Brazil untuk menghindari penuntutan.
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva tidak akan menghadiri pelantikan Trump. [ab/jm]
Forum