Sebuah universitas di Australia sedang menguji bahan baru yang dirancang untuk mengurangi dampak gigitan hiu, para peneliti mengatakan, Selasa (29/1). Dilaporkan kantor berita AFP, proyek itu bertujuan mengurangi kematian akibat serangan hiu dan mengurangi kekhawatiran para penyelam.
Para peneliti dari Universitas Flinders di Adelaide menerima dana pemerintah untuk menguji bahan neoprene terhadap kekuatan gigitan dari beberapa spesies hiu, termasuk hiu putih raksasa. Neoprene adalah sejenis karet sintetik yang digunakan untuk membuat baju selam.
Bahan baru tersebut bertujuan untuk menghindari robekan dan tusukan dari serangan hiu dan membantu korban mengurangi insiden kehilangan darah. Universitas Flinders enggan mengungkap pemasok bahan neoprene baru tersebut.
“Kami menyadari bahan itu tidak akan mencegas semua cedera karena tidak bisa mencegah cedera patah tulang atau tulang yang hancur,” kata Profesor Charlie Huveneers kepada AFP.
“Namun, sebagian besar kematian akibat gigitan hiu adalah karena kehilangan darah. Dan kemampuan mengurangi kehilangan darah dengan respon gawat darutat yang cepat, diharapkan bisa mengurangi kematian dan cedera akibat gigitan hiu.”
Meski ada puluhan juta kunjungan ke pantai di Australia setiap tahun, serangan hiu sangat jarang terjadi. Tapi setiap insiden memicu debat public mengenai keamanan pantai.
Ada 27 insiden serangan hiu di perairan Australia tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Kebun Binatan Taronga di Sydney. Insiden tersebut termasuk satu insiden fatal di tujuan wisata popular, Kepulauan Whitsunday, dekat terumbu karang Great Barrier Reef.
Meski risiko serangan hiu sangat kecil, banyak orang masih khawatir tentang hiu,” kata Huveneers menambahkan.
“Gigitan hiu bisa menimbulkan konsekuensi fisik, mental, sosial dan ekonomi yang parah. Karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara baru mengurangi risiko gigitan hiu dan memastikan keberhasilan produk baru seperti itu.”
Neoprene baru akan diuji dengan bahan-bahan standar yang biasanya digunakan untuk para penyelam dan peselancar. Hasil uji coba akan dirilis tahun ini.
Kebun Binatan Taronga mencatat ada 18 serangan pada 2017 dan 26 pada 2016.
Banyak pakar mengatakan peningkatan jumlah orang yang ke pantai sebagai penyebab meningkatnya serangan hiu. [ft]