Penduduk asli Amerika mematahkan sebuah tren di mana kelompok minoritas meragukan manfaat dari vaksin virus corona.
Sebuah suku pribumi North Carolina merangkul inokulasi dan termasuk yang pertama di negara bagian itu yang mengadopsi langkah-langkah pembendungan perebakan virus corona itu.
Ada sebuah tempat yang sepi di Cherokee, North Carolina di mana rusa-rusa bertanduk berkeliaran dan dikelilingi oleh Pegunungan Smoky. Suku Cherokee punya kepercayaan bahwa Kituwah adalah tanah kelahiran mereka.
Kituwah dirampas dari suku ini oleh pemerintah federal di tahun 1800-an, tanah adat yang tidak bisa mereka perlakukan sebagai milik mereka selama 150 tahun.
Sementara banyak yang telah berubah sejak saat itu untuk suku Cherokee Eastern Band ini, namun sejarah tidak akan pernah sirna dari sisi mereka.
“Ada rasa tidak percaya yang besar dalam hubungan antara warga suku asli Amerika ini dan pemerintah, dan ini memang beralasan,” kata kepala suku Richard Sneed.
Situasi ini dikhawatirkan oleh kepala suku itu akan berdampak pada peluncuran vaksinasi COVID-19 di daerah reservasi suku Cherokee ini.
“Kami pikir akan ada sedikit keraguan untuk berpartisipasi. Tetapi respons justru sebaliknya. Orang-orang ingin divaksinasi dan mereka bersedia untuk antre,” jelasnya.
Sementara vaksin diragukan manfaat dan keampuhannya di banyak komunitas minoritas di seluruh Amerika Serikat, suku Eastern Band ini justru sangat bersemangat untuk menyingsingkan lengan baju mereka.
“Banyak penyedia layanan kesehatan kami telah bekerja selama 10, 20 tahun di sini. Komunitas mempercayai mereka,” kata Dr. Rick Bunio.
Kepercayaan itu tidak tercipta dalam sekejap. Pada tahun 2002, suku itu mengambil alih layanan medis dari pemerintah federal. Tahun 2015, rumah sakit paling modern dibangun yang sebagian besar dibiayai lewat pengoperasian dua kasino milik suku itu.
Virus corona menghentikan mata pencaharian untuk suku Cherokee. Pada Maret 2020, Chief Sneed menutup pintu masuk ke reservasi, menutup kasino, kegiatan pariwisata, dan sumber pendapatan utama mereka.
Seperti yang diperkirakan, tingkat positif COVID-19 terus meningkat. Akan tetapi kebanyakan dari ke 1.299 kasus infeksi COVID 19 di kalangan suku asli itu berhasil disembuhkan.
Pertengahan Desember lalu, suku itu mulai memvaksinasi dengan dosis yang langsung didatangkan dari Dinas Kesehatan Federal untuk suku Indian, bukan dari negara bagian North Carolina.
Karena Cherokee merupakan sebuah bangsa yang berdaulat, distribusi vaksin itu diserahkan sepenuhnya kepada mereka. Vickie Bradley, direktur Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan menjelaskan.
“Kami sangat cepat dalam memutuskan untuk memvaksinasi dimulai dengan pemuka-pemuka kemudian para tetua suku kami,” kata Vickie Bradley.
Joyce Dugan merupakan satu dari sepuluh persen penduduk asli di reservasi yang telah divaksinasi. Ia juga kepala suku perempuan yang pertama dan satu-satunya yang dimiliki suku Cherokee.
Komunitas Eastern Band telah kehilangan sepuluh warga mereka akibat COVID 19 sejak Maret 2020, dari sekitar 16 ribu penduduk. [mg/jm]