Warga di seluruh Lebanon pada hari Jumat (4/9) mengheningkan cipta untuk menandai satu bulan sejak ledakan dahsyat di Beirut, sementara penyelamat menggali puing-puing bangunan yang hancur dalam ledakan itu, berharap menemukan korban selamat.
Gambar-gambar di layar televisi mencerminkan rasa pedih dan penderitaan yang masih dirasakan satu bulan setelah ledakan 4 Agustus yang menewaskan 191 orang, melukai 6.000 lainnya serta membuat trauma Lebanon, yang sudah menderita karena krisis ekonomi yang parah dan keruntuhan finansial.
Operasi pencarian di distrik Mar Mikhail yang bersejarah, di jalan yang dulunya dipenuhi bar dan restoran yang ramai telah mencengkeram negara itu selama 24 jam terakhir. Kemungkinan, betapapun kecilnya, bahwa seorang yang selamat bisa ditemukan setelah satu bulan, memberi harapan kepada orang-orang yang mengikuti tayangan langsung di televisi. Banyak warga mengharapkan keajaiban.
Operasi penyelamatan itu dimulai Kamis (3/9) setelah seekor anjing yang digunakan tim pencarian dan penyelamatan Chili TOPOS mendeteksi sesuatu, ketika berkeliling di jalan Gemmayzeh dan Mar Mikhail dan bergegas menuju puing-puing itu. Petugas penyelamat menggunakan derek, sekop, dan tangan kosong dalam pencariannya yang cermat setelah sinyal yang berdenyut terdeteksi.
Gambar anjing hitam-putih berusia 5 tahun bernama Flash, memakai sepatu merah untuk melindungi cakarnya, beredar di media sosial dan menjadi trending di Twitter di Lebanon. Warga berterima kasih pada anjing itu dan mengatakan anjing itu lebih peduli pada orang Lebanon daripada pemerintah mereka sendiri.
Di seberang Mar Mikhail, di dekat reruntuhan pelabuhan Beirut, diadakan peringatan bagi para korban ledakan dihadiri beberapa kerabat mereka. Tentara memberi tembakan kehormatan, lalu meletakkan mawar putih untuk masing-masing dari 191 korban di sebuah tugu peringatan. Kerumunan terdiam pada pukul 18:08, saat ledaan yang paling parah terjadi dalam sejarah kekerasan Lebanon. [my/pp]