Dalam pidatonya hari Rabu di sebuah lembaga internasional di New York, Ban mengatakan misi itu dihambat untuk menggunakan helikopter yang diperlukan untuk mengangkut penjaga perdamaian ke tempat-tempat yang tidak mempunyai jalan.
Ban mengatakan ia “terpaksa mengemis” ke negara-negara dan misi lain untuk mendapatkan penggantinya. Ia mengatakan insiden tersebut menunjukkan sulitnya memenuhi mandat PBB untuk melindungi kaum sipil, ketika anggota-anggota Dewan Keamanan-pun tidak mau memberi bantuannya.
Rusia, dengan alasan keamanan petugasnya, telah menarik empat dari delapan helikopter yang telah disediakannya kepada misi penjagaan perdamaian di Sudan Selatan dan sedang mempertimbangkan penarikan semuanya.
Pihak berwenang Sudan Selatan mengatakan pekan ini paling sedikit 50 orang tewas dalam serangan balasan yang disulut oleh bentrokan antar perkampungan yang bertikai. Negara terbaru di dunia itu telah dilanda oleh kekerasan antar-suku dan pertempuran antara pemerintah dan kelompok-kelompok pemberontak.
Sudan Selatan juga sedang berusaha menangani banjir pengungsi dari negara tetangganya, Sudan, dan sengketa dengan Khartoum atas perbatasan dan pemasukan dari minyak. Ketegangan itu telah menimbulkan kekhawatiran akan perang di kawasan itu.