Tautan-tautan Akses

Penantang Wali Kota Istanbul: Hitung Ulang Pemilu Bisa Bawa Perubahan yang Berbahaya 


Ekrem Imamoglu berpose dengan latar belakang gambar pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk di Istanbul, 4 April 2019.
Ekrem Imamoglu berpose dengan latar belakang gambar pendiri Turki Mustafa Kemal Ataturk di Istanbul, 4 April 2019.

"Saya tidak khawatir mengenai hasil pemungutan suara," kata Ekrem Imamoglu, kandidat wali kota oposisi di Istanbul.

"Saya khawatir mengenai sistem yang dikelola dengan buruk." Ia berbicara kepada VOA Jumat (5/4) ketika pejabat pemilu melakukan penghitungan ulang suara Minggu lalu.

Jumat adalah hari kelima ketidakpastian mengenai kandidat mana yang akan mengambil alih kepemimpinan kota berpenduduk 15 juta itu. Pemungutan suara ditutup, dengan Imamoglu, dari partai oposisi CHP, unggul tipis dari kandidat partai AKP yang berkuasa, mantan Perdana Menteri Binali Yildirim.

Pada hari Selasa, partai AKP, yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan mengajukan banding untuk menentang pemilu di Istanbul, dengan mengatakan telah terjadi penyimpangan dan menuntut penghitungan ulang.

"Para pejabat partai AKP yang berbicara atas nama pemerintah bertentangan dengan pernyataan mereka sendiri," kata Imamoglu kepada VOA.

"Tiga hari sebelum pemilihan, mereka menyebut sistem pemilihan tidak gagal. Sekarang mereka menyebutnya meragukan. Jika Dewan Pemilu membuat praktik baru seperti penghitungan ulang suara yang tidak sah, itu akan membuka jalan bagi pelanggaran lainnya. Maka tidak akan ada gunanya menyelenggarakan pemilihan umum," katanya.

Perwakilan AKP di dewan pemilihan umum, Recep Ozel, pada hari Kamis mengatakan kepada penyiar Turki A Haber bahwa ketika penghitungan suara berlangsung, perbedaan antara total suara akan turun dan kandidatnya, mantan perdana menteri Yildirim, akan muncul sebagai pemenang. (my)

Recommended

XS
SM
MD
LG