Tautan-tautan Akses

Penahanan Aktivis HAM Taiwan, Tingkatkan Ketegangan Hubungan China-Taiwan


Konferensi pers yang menyuarakan protes terhadap China atas penahanan Lee Ming-che, 7 April 2017 (Foto: VOA/Shen Hua).
Konferensi pers yang menyuarakan protes terhadap China atas penahanan Lee Ming-che, 7 April 2017 (Foto: VOA/Shen Hua).

Penahanan yang dilakukan oleh China terhadap aktivis politik Taiwan yang dituduh membahayakan keamanan nasional telah menyebabkan keretakan baru dalam hubungan yang sudah tegang antara Taipei dan Beijing.

China telah menahan Lee Ming-che selama 23 hari, dengan alasan dia diduga membahayakan keamanan negara. Hari Senin, istrinya baru mengetahui beberapa saat sebelum penerbangan ke Beijing, di mana ia berencana mencari informasi tentang penahanan Lee, bahwa China telah mencabut izin perjalanannya.

Kasus ini mengancam hubungan antar pemerintah yang selama ini sudah tertatih-tatih karena sengketa kedaulatan 70 tahun dan penghentian dialog formal dalam setahun ini. Demikian seperti dikatakan oleh para pejabat dan cendekiawan Taiwan.

Antara satu dan tiga juta warga Taiwan tinggal di China, dan banyak di antara mereka tinggal di sana untuk mengoperasikan berbagai pabrik.

Di bawah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang kini berkuasa, hingga kini kedua pihak belum sepakat tentang bagaimana memperlakukan satu sama lain secara politis. Presiden Tsai menghentikan dialog itu sejak ia menjabat pada bulan Mei tahun lalu.

Lee telah mengunjungi China setiap tahun dalam dekade terakhir, kadang-kadang untuk membantu para pengacara China dalam kasus-kasus hak asasi manusia, menurut seorang temannya, aktivis HAM di Taipei. Polisi di China telah “menarget” 248 pengacara dan aktivis HAM di China dalam penumpasan sejak Juli 2015. Demikian menurut kelompok advokasi yang berbasis di London Amnesty International. [lt]

Recommended

XS
SM
MD
LG