Perdana Menteri Yunani pada hari Selasa (9/3) malam mengimbau warga untuk tenang setelah para pemuda yang memrotes insiden terhadap kekerasan polisi, menyerang kantor polisi di Athena dengan bom molotov dan seorang polisi luka parah.
Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengeluarkan pernyataan mengutuk keras kekerasan dalam unjuk rasa itu.
"Kemarahan yang membabi-buta tidak berguna," kata Mitsotakis. Tindakan kekerasan ini harus dihentikan.
Kekerasan itu terjadi dalam demonstrasi oleh sekitar 5.000 orang, menurut perkiraan polisi, di distrik Nea Smyrni, Yunani selatan, sekitar 4 kilometer barat daya pusat kota Athena. Ratusan pemuda melemparkan bom api dan batu ke arah polisi, yang berusaha mengusir mereka dengan meriam air, gas air mata, dan granat kejut.
Pada satu titik dalam bentrokan, perusuh menarik seorang polisi yang sedang membonceng di barisan sepeda motor polisi. Puluhan orang bergegas ke arahnya, memukulnya dengan pentungan dan batu serta menghujaninya dengan pukulan. Polisi lain akhirnya berhasil memukul mundur massa, dan petugas polisi yang terluka dibawa ke rumah sakit.
“Seharusnya menjadi peringatan bahwa nyawa seorang polisi muda terancam,” kata Mitsotakis. “Setiap orang harus mengekang diri dan tenang.”
Polisi mengatakan, dua petugas lainnya terluka, dan 10 orang ditangkap karena dicurigai terlibat dalam kerusuhan itu. Tidak ada laporan langsung tentang pengunjuk rasa yang terluka. [ps/lt]