Tautan-tautan Akses

Pemimpin WHO Suriah Dituduh Korupsi, Salah Gunakan Wewenang


Seorang gadis Suriah membawa wadah air di kamp Sahlah al-Banat untuk para pengungsi di pedesaan A Raqa, di Suriah utara, pada 19 September 2022. (Foto: AFP)
Seorang gadis Suriah membawa wadah air di kamp Sahlah al-Banat untuk para pengungsi di pedesaan A Raqa, di Suriah utara, pada 19 September 2022. (Foto: AFP)

Staf di kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Suriah menuduh pimpinan mereka salah mengelola jutaan dolar, memberi hadiah para pejabat pemerintah – di antaranya komputer, koin mas dan mobil – dan bertindak sembrono sewaktu COVID-19 melanda negara itu.

Lebih dari 100 dokumen rahasia, pesan dan material lain yang diperoleh Associated Press menunjukkan para pejabat WHO memberitahu para investigator bahwa perwakilan WHO di Suriah, Dr. Akjemal Magtymova, terlibat dalam perilaku kasar, menekan staf WHO agar menandatangani kontrak dengan politisi berjabatan tinggi dalam pemerintah Suriah dan terus menerus menyalahgunakan dana WHO dan donor.

Dr Akjemal Magtymova, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Suriah, berbicara saat wawancara di kantornya di Damaskus, Suriah, Selasa, 2 Februari 2021. (Foto: AP)
Dr Akjemal Magtymova, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Suriah, berbicara saat wawancara di kantornya di Damaskus, Suriah, Selasa, 2 Februari 2021. (Foto: AP)

Magtymova menolak menanggapi pertanyaan mengenai tuduhan tersebut. Ia mengatakan bahwa ia “dilarang” berbagi informasi “karena kewajibannya sebagai anggota staf WHO.” Ia menggambarkan tuduhan-tuduhan itu sebagai “fitnah.”

Pengaduan dari sedikitnya selusin personel telah memicu salah satu penyelidikan internal terbesar di WHO dalam beberapa tahun ini, kadang-kadang melibatkan lebih dari 20 investigator, menurut para staf yang terkait dengan investigasi tersebut.

WHO mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah meninjau tuduhan yang diajukan terhadap Magtymova dan juga mengatakan telah meminta bantuan investigator eksternal.

“Ini merupakan penyelidikan yang berlarut-larut dan rumit mengingat situasi di negara itu dan berbagai tantangan untuk mendapatkan akses yang tepat, sementara itu memastikan para staf terlindungi menambah kerumitannya,” kata WHO. Badan dunia itu mengatakan telah mencapai kemajuan dalam beberapa bulan ini dalam meninjau pengaduan terkait Magtymova dan mengumpulkan informasi yang relevan.

“Mengingat situasi keamanan, kerahasiaan dan respek terhadap proses hukum, kami tidak boleh memberi komentar lebih jauh mengenai tuduhan rinci itu,” kata WHO. Badan dunia ini tidak memberi jadwal mengenai kapan investigasi diperkirakan selesai dilakukan.

Kantor WHO Suriah memiliki anggaran sekitar $115 juta tahun lalu untuk mengatasi berbagai isu kesehatan di negara yang dikoyak perang itu. Hampir 90% penduduk Suriah hidup dalam kemiskinan dan lebih dari separuhnya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Selama beberapa bulan, para investigator telah menyelidiki tuduhan bahwa warga Suriah mendapat pelayanan yang buruk dan staf WHO juga diperlakukan dengan buruk.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pidato selama sesi ke-72 Komite Regional WHO untuk Eropa pada 12 September 2022, di Tel Aviv, Israel. (Foto: AFP)
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pidato selama sesi ke-72 Komite Regional WHO untuk Eropa pada 12 September 2022, di Tel Aviv, Israel. (Foto: AFP)

Dalam salah satu pengaduan yang dikirim ke Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Mei lalu, seorang staf di Suriah menulis bahwa Magtymova merekrut kerabat para pejabat pemerintah yang tidak kompeten, termasuk beberapa yang dituduh melakukan “pelanggaran HAM yang tak terhitung jumlahnya.”

“Tindakan agresif dan buruk Dr. Akjemal berdampak negatif terhadap kinerja WHO dalam membantu rakyat Suriah,” tulis staf itu. Ia menambahkan, “Rakyat Suriah yang rentan mengalami banyak kerugian karen sikap pilih kasih, penipuan dan skandal yang dipicu dan didukung oleh Dr. Akjemal, yang merusak kepercayaan dan membuat para donor pergi.”

Tedros tidak menanggapi pengaduan staf itu. Pada bulan Mei, direktur regional WHO untuk kawasan Mediterania Timur ditunjuk sebagai penjabat perwakilan WHO di Suriah untuk menggantikan Magtymova setelah ia ditetapkan berstatus cuti. Tetapi ia masih terdaftar sebagai perwakilan WHO untuk Suriah dalam direktori staf dan terus mendapat gaji setingkat direktur.

Magtymova, warga negara Turkmenistan, sebelumnya menduduki beberapa jabatan, termasuk sebagai perwakilan WHO untuk Oman dan sebagai koordinator darurat di Yaman. Ia mulai menduduki jabatannya di Suriah pada Mei 2020, sewaktu COVID mulai melanda dunia. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG