Tautan-tautan Akses

Pemimpin Republik Afrika Tengah Serukan agar Situasi Tetap Tenang


Kekerasan di Afrika Tengah
Kekerasan di Afrika Tengah

Alexandre Ferdinand Nguendet hari Minggu meminta semua warga Afrika Tengah agar “tetap tenang” dan “mempercayai” langkah-langkah yang diluncurkan pemerintahannya untuk membangun kondisi damai dan aman.

Pemimpin sementara Republik Afrika Tengah telah menyerukan agar situasi tetap tenang dan diakhirinya kekerasan maut yang mencengkeram negara itu.

Alexandre Ferdinand Nguendet hari Minggu meminta semua warga Afrika Tengah agar “tetap tenang” dan “mempercayai” langkah-langkah yang diluncurkan pemerintahannya untuk membangun kondisi damai dan aman.

Seruan tersebut muncul satu hari setelah penjarahan dan kekerasan dilaporkan meluas di ibukota, Bangui, menyusul pengunduran diri paksa presiden Republik Afrika Tengah, Michel Djotodia, yang berada di Benin di mana para pejabat menyatakan ia sedang berupaya mengasingkan diri.

Djotodia tiba di Cotonou hari Minggu, sehari setelah sebuah blok regional Afrika (ECCAS) mengumumkan pengunduran dirinya serta Perdana Menteri Nicolas Tiengaye.
Kedua pemimpin pemerintah sementara itu tidak mampu mengatasi kekerasan yang kian buruk di Republik Afrika Tengah, yang telah menewaskan lebih dari seribu orang dan mengakibatkan hampir satu juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Kerusuhan dimulai Maret lalu sewaktu pasukan Seleka yang kebanyakan Muslim menggulingkan Presiden Francois Bozize.
XS
SM
MD
LG