Tautan-tautan Akses

Pemimpin Protes Hong Kong Akan Serahkan Diri pada Polisi


Para pendiri gerakan permbangkangan sipil Occupy Central, dari kiri ke kanan, Chan Kin-man, Benny Tai dan Chu Yiu-ming, meluncurkan gerakan tersebut, Agustus 2014.
Para pendiri gerakan permbangkangan sipil Occupy Central, dari kiri ke kanan, Chan Kin-man, Benny Tai dan Chu Yiu-ming, meluncurkan gerakan tersebut, Agustus 2014.

Rencana penyerahan diri itu bukan sebagai sikap mengalah, namun sebagai sikap penghormatan terhadap hukum.

Tiga pendiri gerakan Occupy Central di Hong Kong berencana menyerahkan diri kepada polisi segera sebagai tindakan penghormatan kepada hukum.

Namun Benny Tai, Chan Kin-man dan Chu Yiu-ming mengatakan mereka tidak ingin menggambarkan aksi itu sebagai sikap menyerah kalah dan akhir dari protes-protes jalanan yang telah berlangsung lebih dari sebulan.

Harian South China Morning Post melaporkan bahwa ketiganya berencana menyerahkan diri akhir minggu ini.

Laporan-laporan mengutip Tai yang mengatakan bahwa ia khawatir gerakan itu melemah namun ia menyalahkan otoritas karena tidak memenuhi tuntutan-tuntutan utama para demonstran.

Mereka telah menyerukan pemilihan umum demokratis secara penuh untuk memilih kepala eksekutif wilayah China semi-otonom tersebut pada 2017. Pemerintah China memutuskan pada Agustus bahwa semua kandidat harus disetujui oleh komite yang beranggotakan para loyalis pro-Beijing.

Joseph Cheung, penggagas Aliansi untuk Demokrasi Nyata atau koalisi yang berjuang untuk hak pilih universal di Hong Kong, mengukuhkan rencana ketiga pemimpin tersebut.

"Rencana mereka, pertama adalah mendeklarasikan bahwa fase gerakan ini akan berakhir," ujar Cheung.

"Mereka merasakan tekanan publik, dan seharusnya ada rencana untuk berhenti. Kedua, tentu saja, untuk menunjukkan rasa hormat terhadap hukum dan kemauan untuk mengambil tanggung jawab atas gerakan ini."

Federasi Mahasiswa Hong Kong dan kelompok-kelompok demokrat lainnya mengatakan mereka ragu dengan rencana itu tapi mereka bersedia ditahan karena melakukan pembangkangan sipil jika polisi mencoba membersihkan daerah-daerah tempat demonstrasi.

Alex Chow, sekretaris jenderal federasi tersebut, mengatakan jika pemerintah tidak akan membersihkan lokasi-lokasi protes, federasi itu akan menunggu sampai tahun depan untuk menyerah setelah dewan legislatif Hong Kong memveto paket reformasi pemilu yang kontroversial.

Awal minggu ini, seorang pejabat pemerintah senior memperingatkan para demonstran mereka menghadapi ancaman tahanan jika tidak pergi dari jalanan. Namun upaya-upaya polisi sebelumnya untuk membubarkan demonstrasi telah gagal, membuat protes terus meningkat.

XS
SM
MD
LG