Juan Guaido, ketua Dewan Nasional yang dikuasai pihak oposisi, mendeklarasikan dirinya sebagai presiden interim minggu lalu, setelah Dewan mendeklarasikan pemilihan kembali Maduro bulan Mei sebagai tidak sah.Mayoritas anggota dewan memboikot pemilihan itu atau dicegah mencalonkan diri.Amerika sudah mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Dalam sebuah kolom opini di harian New York Times Kamis (31/1), Guaido mengatakan, lebih dari 50 negara telah mengakui dia sebagai presiden interim dan Dewan Nasional sebagai otoritas sah di Venezuela.Guaido minta SekJen PBB Antonio Guterres agar menyalurkan bantuan kemanusiaan.Dia mengatakan, telah mulai proses mengangkat dubes dan mencari dan memulihkan aset-aset nasional Venezuela yang tertanam di luar negeri.
Amerika Serikat telah mengakui Guaido sebagai pemimpin interim Venezuela.
Guaido meng-klaim dia telah melakukan pertemuan dengan anggota-anggota militer untuk meyakinkan mereka agar menarik dukungan mereka untuk Maduro, yang katanya penting untuk memberdayakan perubahan di dalam pemerintahan.
Warga Venezuela turun ke jalan di Caracas pada Rabu sebagai tanggapan atas seruan Guiado bagi protes damai dan menuntut agar pihak militer berpihak pada rakyat.Dia menawarkan amnesti untuk tentara yang mendukung gerakannya dan menolak pemerintahan sosialis Maduro.
“Maduro tidak lagi punya dukungan rakyat,” demikian ditulis oleh Guaido.
Dalam wawancara dengan kantor berita RIA dari Rusia pada Rabu, Presiden Maduro mengatakan, dia siap melakukan pembicaraan dengan pihak opoisisi dan menyelenggarakan pemilihan legislatif.Tetapi dia menolak tuntutan Guaido agar juga menyelenggarakan pemilihan presiden sebelum 2025. (jm)