Purnawirawan Brigadir Jendral Kyaw Zaw hari Rabu meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Tiongkok Selatan, di mana ia berdiam disana sejak melarikan diri dari Burma tahun 1976. Ia wafat dalam usia 93 tahun.
Kyaw Zaw terkenal sebagai salah satu dari “30 tokoh” yang memimpin pertempuran guna mencapai kemerdekaan Burma dari Inggris pada tahun 1940an, dan ia merupakan pendiri partai komunis Burma. Ia melarikan diri ke Tiongkok 35 tahun lalu karena perbedaan-perbedaan pandangan dengan junta militer yang berkuasa di Burma kala itu.
Mantan Panglima TNI Burma U Tin Oo yang bertempur bersama Kyaw Zaw bagi kemerdekaan Burma, memujinya karena mendorong perlakuan adil bagi kelompok etnis minoritas di negara itu. U Tin Oo yang kini bersama kelompok oposisi Liga Nasional Bagi Demokrasi, mengatakan kepada VOA bahwa kepergian Kyaw Zaw merupakan kehilangan besar bagi Burma.
Kyaw Zaw sudah sakit-sakitan dan baru-baru ini menunjukkan keinginannya untuk kembali ke Burma guna melakukan kunjungan terakhir dan mengunjungi Pagoda Shwedagon di Rangoon – salah satu situs Budha paling dihormati,
Para pejabat Burma memberi jaminan bagi kepulangan Kyaw Zaw, tetapi ia terlalu lemah untuk melakukan perjalanan itu. Seorang pejabat tinggi pemerintah Burma mengatakan kepada VOA, tawaran untuk pulang itu masih berlaku bagi putri-putri Kyaw Zaw yang tinggal bersamanya di Tiongkok.
Kyaw Zaw terkenal sebagai salah satu dari “30 tokoh” yang memimpin pertempuran guna mencapai kemerdekaan Burma dari Inggris pada tahun 1940an, dan ia merupakan pendiri partai komunis Burma. Ia melarikan diri ke Tiongkok 35 tahun lalu karena perbedaan-perbedaan pandangan dengan junta militer yang berkuasa di Burma kala itu.
Mantan Panglima TNI Burma U Tin Oo yang bertempur bersama Kyaw Zaw bagi kemerdekaan Burma, memujinya karena mendorong perlakuan adil bagi kelompok etnis minoritas di negara itu. U Tin Oo yang kini bersama kelompok oposisi Liga Nasional Bagi Demokrasi, mengatakan kepada VOA bahwa kepergian Kyaw Zaw merupakan kehilangan besar bagi Burma.
Kyaw Zaw sudah sakit-sakitan dan baru-baru ini menunjukkan keinginannya untuk kembali ke Burma guna melakukan kunjungan terakhir dan mengunjungi Pagoda Shwedagon di Rangoon – salah satu situs Budha paling dihormati,
Para pejabat Burma memberi jaminan bagi kepulangan Kyaw Zaw, tetapi ia terlalu lemah untuk melakukan perjalanan itu. Seorang pejabat tinggi pemerintah Burma mengatakan kepada VOA, tawaran untuk pulang itu masih berlaku bagi putri-putri Kyaw Zaw yang tinggal bersamanya di Tiongkok.
