Presiden wilayah Kurdistan di Irak hari Sabtu (1/8) meminta kepada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) agar “menarik diri” dari wilayah Kurdistan Irak untuk mencegah korban sipil selama serangan-serangan udara Turki.
PKK “harus menarik pasukannya dari wilayah Kurdistan untuk memastikan warga sipil Kurdistan tidak menjadi korban pertempuran dan konflik itu” demikian pernyataan dari kantor presiden Massud Barzani.
Pernyataan itu juga mengecam serangan-serangan Turki terhadap warga sipil setelah ada laporan korban dan kerusakan bangunan akibat serangan bom di barat laut wilayah Kurdistan, Irak.
Pernyataan itu menambahkan, “Kami mengecam pengeboman itu yang menyebabkan kematian warga di wilayah Kurdistan, dan kami meminta kepada Turki agar tidak mengulangi pengeboman terhadap warga Sipil’.
Dalam pernyataan yang sama kantor kepresidenan Irak–Kurdi itu juga mendesak PKK dan pemerintah Turki untuk melanjutkan kembali proses perdamaian.
Turki telah melancarkan ratusan serangan terhadap kamp-kamp pemberontak Kurdi yang bermarkas di pegunungan, di kedua sisi perbatasan Irak.
Sejumlah warga sipil tewas dan cedera dalam serangan udara itu yang dimulai Turki satu minggu lalu, menyusul sejumlah serangan yang terjadi di Turki.
Partai Demokratik Kurdistan yang dipimpin Barzani, kerap berselisih dengan PKK tapi mengijinkan pejuangnya berlindung di kawasan-kawasan pegunungan terpencil di sisi perbatasan Irak.