Pemimpin dari seluruh dunia menyatakan belasungkawa mereka untuk korban pembantaian hari Kamis di Nice, dan mengutuk pelaku penyerangan.
Presiden AS Barack Obama menulis di Twitter Kamis malam (14/7), mengirimkan doa kepada para keluarga korban tewas dalam serangan tersebut dan menyebut Perancis "sekutu tertua" Amerika Serikat.
"Pada Hari Bastille ini, kita diingatkan kembali atas ketahanan luar biasa dan nilai-nilai demokratis yang membuat Perancis inspirasi untuk seluruh dunia, dan kita tahu bahwa karakter Republik Perancis akan bertahan jauh setelah hilangnya nyawa yang mengenaskan ini," ujar Obama.
Menteri Luar Negeri John Kerry, yang ada di Perancis untuk merayakan Hari Bastille, menyebut serangan itu "mengerikan," dan bahwa "Amerika Serikat akan terus berdiri tegak dengan rakyat Perancis dalam tragedi ini."
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyeru semua orang untuk mendukung Perancis saat ini.
"Sebuah paradoks yang tragis bahwa korban-korban serangan adalah orang-orang yang sedang merayakan kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan," ujar Tusk saat menghadiri KTT pemimpin Asia dan Eropa (ASEM) di Mongolia.
"Kami akan berdiri bersatu dengan para keluarga korban, rakyat Perancis dan pemerintah dalam perlawanan terhadap kekerasan dan kebencian."
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Garcia-Margallo, yang juga menghadiri KTT ASEM di Mongolia, mengatakan ia telah menelepon mitranya di Perancis untuk menyatakan dukacita.
"Kami sangat berdukacita dan mendukung rakyat Perancis dan pemerintah Perancis," ujarnya.
Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan "kami mengutuk keras terorisme dalam semua bentuk. Kami menyatakan belasungkawa kepada para korban dan kami akan melawan segala jenis terorisme."
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menulis di Twitter dan mengirim pesan dalam Bahasa Inggris dan Perancis.
Dalam dua cuitan terpisah, Trudeau mengatakan, "Rakyat Kanada terkejut dengan serangan malam ini di Nice. Simpati kami untuk para korban, dan solidaritas kami untuk rakyat Perancis." [hd]