Pemimpin otoriter Belarusia hari Selasa (4/8) berjanji untuk mempertahankan aliansi yang erat dengan Rusia meskipun ada ketegangan terakhir sementara ia berupaya untuk mendapatkan masa jabatan keenam di tengah gelombang protes oposisi.
Dalam pidato kenegaraan menjelang pemilu hari Minggu, Presiden Alexander Lukashenko mengatakan kemitraan antara kedua negara tetangga itu mencerminkan hubungan bersejarah.
"Rusia selalu dan akan tetap menjadi sekutu dekat kita terlepas dari siapa yang mengambil alih kekuasaan di Belarusia atau Rusia," kata Lukashenko.
Pernyataan Itu berbeda dengan kecaman Lukashenko terhadap Rusia minggu lalu, ketika agen keamanan Belarusia menangkap 33 kontraktor keamanan Rusia di sanatorium di luar ibukota Belarusia dengan tuduhan berencana untuk melancarkan kerusuhan massal.
Moskow menolak tuduhan itu, dengan mengatakan para kontraktor itu sedang menuju ke negara lain dan berada di Belarusia karena ketinggalan jadwal keberangkatan mereka.
Meskipun ia bertekad mempertahankan hubungan hangat dengan Rusia, Lukashenko membela penangkapan para kontraktor itu dan menolak klaim Rusia sebagai kebohongan. [my/lt]