Pemilu parlemen di Afghanistan hari Minggu (21/10) memasuki hari kedua, memberi kesempatan pada warga yang belum sempat datang ke TPS hari Sabtu (20/10) untuk memberikan suara mereka.
Pejabat pemilu mengatakan tiga juta orang telah memberikan suara hari Sabtu, tetapi ada beberapa tantangan – seperti TPS yang tidak pernah dibuka atau masalah-masalah teknis dengan peralatan pemilu – sehingga belum semua warga dapat memberikan suara.
Sedikitnya 15 orang tewas dalam beberapa serangan terhadap TPS dan pemilih, dan sejumlah lainnya luka-luka.
Taliban telah berulangkali mengancam akan menyerang TPS-TPS dan seluruh lokasi terkait aktivitas pemilu. Namun ancaman itu tidak membuat warga Afghanistan gentar. Mereka tetap datang ke TPS.
Pemungutan suara di Kandahar ditangguhkan satu minggu setelah pembunuhan seorang panglima berpengaruh Jendral Abdul Raziq Kamis lalu (18/10) yang juga diklaim oleh Taliban.
Sementara pemilu di Ghazni ditunda hingga tahun depan karena perselisihan politik diantara warga setempat.
Hasil penghitungan suara baru akan diketahui dalam beberapa minggu ke depan. [em]
