AS telah mengamankan pembebasan 10 orang Amerika dari penjara-penjara di Venezuela dengan imbalan pembebasan sekutu dekat Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan pada Rabu (20/12) larut malam bahwa enam orang Amerika yang dianggap telah ditahan secara ilegal telah tiba dengan selamat di AS.
Kelompok itu terdiri dari Joseph Cristella, Eyvin Hernandez, Jerrel Kenemore, Edgar Jose Marval Moreno, Jason Saad dan Savoi Wright.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Biden sebelumnya mengatakan bahwa warga Amerika lainnya yang telah dikukuhkan pembebasan mereka dan sedang dalam perjalanan pulang tidak disebutkan namanya sekarang ini “karena pertimbangan privasi mereka.”
“Individu-individu ini telah kehilangan terlalu banyak waktu berharga bersama orang-orang yang mereka cintai, dan keluarga mereka telah menderita setiap hari karena ketidakhadiran mereka. Saya bersyukur penderitaan mereka akhirnya usai, dan keluarga-keluarga ini kembali utuh,” kata Presiden Joe Biden dalam sebuah pernyataan.
Dengan pertukaran tingkat tinggi ini, maka Alex Saab, warga Kolombia dan sekutu dekat Maduro yang dikenai delapan dakwaan terkait pencucian uang pada tahun 2019 oleh Departemen Kehakiman AS , mendapat pengampunan dan kebebasan.
“Ini adalah puncak dari upaya luar biasa dan ketekunan seluruh jajaran pemerintahan AS selama berbulan-bulan untuk membawa pulang kesepuluh orang Amerika ini,” kata seorang pejabat Gedung Putih dalam pengarahan mengenai latar belakang pertukaran itu, Rabu.
Sebagai bagian dari kesepakatan, seorang buronan bernama Leonard Francis, yang dikenal sebagai “Fat Leonard,” yang kabur dari AS sebelum ia dijatuhi hukuman atas peran utamanya dalam kasus suap dan korupsi, diekstradisi dari Venezuela, kata Biden.
Saab, 51, ditangkap pada 2020 ketika pesawat pribadinya singgah untuk mengisi bahan bakar di Cape Verde dalam perjalanan dari Venezuela menuju Iran. Ia diekstradisi ke AS pada tahun berikutnya.
Ia didakwa di AS dalam kasus suap dan penipuan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang menyedot $350 juta dari Venezuela dan menyalurkannya ke bank-bank di Miami, Florida, dari tahun 2011 hingga 2015. Ia menyatakan diri tak bersalah atas semua tuduhan itu.
Saab termasuk di antara tiga individu yang menjadi target Departemen Keuangan pada tahun 2019 karena diduga memungkinkan Maduro “dan rezim tak sahnya untuk meraup keuntungan dari impor bantuan makanan dan distribusinya di Venezuela.
Ia telah ditahan di penjara di Miami.
Sebagai bagian dari pertukaran tahanan, wakil-wakil pemerintahan Maduro juga telah setuju untuk membebaskan 20 tahanan politik Venezuela. Salah seorang yang terkenal di antaranya adalah Roberto Abdul, ketua asosiasi masyarakat madani Sumate, yang ditangkap dinas intelijen Venezuela awal bulan ini. Abdul adalah bagian dari penentang Maduro di Venezuela.
Maduro juga setuju untuk mengupayakan kondisi bebas dan adil untuk Pemilihan Presiden 2024. [uh/ab]
Forum