Pemerintah konservatif mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah secara resmi mundur sehingga melicinkan jalan bagi pelantikan presiden terpilih Francois Hollande pekan depan.
Perdana Menteri Francois Fillon memberitahu Sarkozy melalui surat, Kamis (10/5) bahwa ia dan para menterinya mengundurkan diri, meskipun kabinet akan terus menangani urusan harian sampai pelantikan Hollande pada tanggal 15 Mei.
Beberapa jam setelah dilantik, Hollande akan melakukan perjalan ke Berlin untuk berbicara dengan Kanselir Angela Merkel mengenai bagaimana ia berencana menyeimbangkan kebijakan penghematan keras yang diberlakukan di Eropa dengan rencana pro-pertumbuhannya.
Hollande, seorang Sosialis, terpilih pada hari Minggu dalam pemilu babak kedua dengan 52 persen suara, mengungguli Sarkozy yang hanya meraih 48 persen suara. Para pemilih menyalahkan Sarkozy atas tingginya angka pengangguran dan menyepakati langkah-langkah penghematan ekonomi yang keras.
Perdana Menteri Francois Fillon memberitahu Sarkozy melalui surat, Kamis (10/5) bahwa ia dan para menterinya mengundurkan diri, meskipun kabinet akan terus menangani urusan harian sampai pelantikan Hollande pada tanggal 15 Mei.
Beberapa jam setelah dilantik, Hollande akan melakukan perjalan ke Berlin untuk berbicara dengan Kanselir Angela Merkel mengenai bagaimana ia berencana menyeimbangkan kebijakan penghematan keras yang diberlakukan di Eropa dengan rencana pro-pertumbuhannya.
Hollande, seorang Sosialis, terpilih pada hari Minggu dalam pemilu babak kedua dengan 52 persen suara, mengungguli Sarkozy yang hanya meraih 48 persen suara. Para pemilih menyalahkan Sarkozy atas tingginya angka pengangguran dan menyepakati langkah-langkah penghematan ekonomi yang keras.