Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh kaum separatis di provinsi Xinjiang menyerang warga sipil, dalam kekerasan yang menewaskan sekurang-kurangnya 20 orang, termasuk 7 orang polisi.
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei hari Rabu menuduh teroris dan kaum separatis melancarkan serangan-serangan di kota Yecheng.
Jurubicara Kongres Uighur Dilxat Raxit mengatakan, kekerasan di Yecheng, yang disebut Kargilik oleh warga Uighur, berkobar karena menurutnya warga setempat tidak dapat lagi menahan penindasan sistematis oleh Tiongkok.
Sebuah pernyataan juga menuduh Beijing tidak memberikan saluran bagi protes damai.
Xinjiang yang mayoritas populasinya Muslim Uighur dalam beberapa tahun terakhir dilanda kekerasan antara warga Uighur dan Han. Bentrokan paling hebat terjadi tahun 2009, ketika warga Uighur menyerang warga Han di ibukota Xinjiang, Urumqi, menewaskan sekurang-kurangnya 197 orang.