Tautan-tautan Akses

Pemerintah Perancis Umumkan Langkah-langkah untuk Lindungi Perempuan dari KDRT


Sejumlah aktivis Perancis menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap kaum perempuan dalam aksi unjuk rasa di Marseille, Sabtu (23/11).
Sejumlah aktivis Perancis menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap kaum perempuan dalam aksi unjuk rasa di Marseille, Sabtu (23/11).

Sejumlah aktivis hari Senin (25/11) menyampaikan kecaman karena tidak memadainya langkah-langkah baru yang diambil pemerintah Perancis untuk melawan “femicides” atau pembunuhan perempuan oleh pasangannya sendiri.

Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe hari Senin mengumumkan anggaran bernilai jutaan dolar untuk langkah-langkah melindungi perempuan dari pembunuhan oleh pasangannya sendiri. Langkah ini mencakup tempat penampungan untuk melindungi korban dan hotline atau saluran telepon khusus tingkat nasional bagi korban, gelang elektronik dan tindakan menyita senjata api para pelaku kekerasan, program-program pendidikan dan hukuman yang lebih keras bagi mereka yang dijatuhi vonis oleh pengadilan. Pengumuman ini bertepatan dengan peringatan Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan Internasional.

Philippe mengatakan ia berharap langkah-langkah itu akan menimbulkan “kejutan.” Warga Perancis, menurutnya, harus melawan apa yang disebut sebagai “femicides.” Sejumlah aktivis mengatakan sepanjang tahun 2019 ini hampir 140 perempuan dibunuh oleh pasangannya atau mantan pasangannya di Perancis, salah satu angka “femicides” tertinggi di Eropa.

Puluhan ribu orang berdemonstrasi di Paris, Sabtu lalu (23/11), memrotes maraknya "femicides."

Langkah-langkah baru ini diumumkan pemerintah setelah diskusi selama beberapa minggu antara pihak berwenang dan organisasi-organisasi hak perempuan tentang masalah tersebut.

Namun, sebagian aktivis mengatakan langkah-langkah dan anggaran untuk merealisasikan langkah-langkah itu tidak cukup.

Camille Bernard, anggota #NousToutes, organisasi hak-hak perempuan yang mengorganisir demonstrasi itu mengatakan, "Kami sangat kecewa tentang hal ini karena seharusnya ada lebih banyak anggaran untuk melawan aksi kekerasan ini, dan perdana menteri mengatakan tidak akan ada tambahan uang lagi. Kami tidak tahu bagaimana mereka akan melakukan lebih banyak hal melawan aksi kekerasan ini tanpa lebih banyak anggaran.”

Kekerasan dalam rumah tangga KDRT juga menjadi isu panas di beberapa negara lain di Eropa. Sehari setelah demonstrasi di Paris, ribuan orang berdemonstrasi menentang aksi kekerasan terhadap perempuan di Brussels. Demonstrasi serupa juga berlangsung baru-baru ini di Spanyol, meskipun pemerintah sudah membuat rancangan langkah lebih dari sepuluh tahun lalu untuk mengatasi masalah yang sama. (em/ka)

Recommended

XS
SM
MD
LG