Pemerintah Afghanistan mengungkapkan keprihatinan baru terkait kesepakatan yang dicapai secara prinsip antara seorang utusan Amerika dan Taliban mengenai usaha mengakhiri keterlibatan perang Amerika di negara itu.
Sebuah pernyataan yang disampaikan juru bicara kepresidenan Sediq Seddiqi, Rabu (4/9), meminta klarifikasi mengenai kesepakatan tersebut dan resiko-resikonya untuk menghindari munculnya konsekuensi-konsekuensi yang tidak menyenangkan.
Pernyataan itu mengatakan, pemerintah Afghanistan mengungkapkan keprihatinan yang sama yang pernah diangkat sejumlah mantan duta besar AS untuk Afghanistan.
Pada Selasa (3/9), pernyataan bersama mereka memperingatkan bahwa penarikan sepenuhnya pasukan AS secara sangat cepat dan tanpa terlebih dahulu mengharuskan Taliban memenuhi persyaratn-persyaratannya, seperti mengurangi aksi kekerasan, bisa mengarah ke perang saudara.
Utusan AS Zalmay Khalilzad menunjukkan rancangan kesepakatan itu ke Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebelumnya pekan ini, dan mengatakan bahwa kesepakatan itu hanya memerlukan persetujuan Presiden Donald Trump. [ab/uh]