Beberapa menyebutnya "gading bersayap," bagian dari paruh burung yang terancam punah di Asia Tenggara yang dicari para pemburu dan diukir menjadi hiasan yang dijual secara ilegal kepada para pembeli China.
Burung rangkong gading tidak mendapatkan perhatian sebanyak gajah Afrika pada sebuah konferensi alam liar global minggu ini di Afrika Selatan. Namun pembunuhan puluhan ribu gajah untuk gadingnya berkelindan dengan lonjakan pembantaian burung langka yang paruhnya dijadikan pengganti gading.
Perburuan rangkong gading telah melonjak sejak sekitar tahun 2010, terutama di Indonesia. Waktunya bersamaan dengan peningkatan perburuan gajah yang menyebabkan jatuhnya populasi hewan tersebut. Tahun lalu, rangkong gading ditetapkan sebagai hewan yang terancam punah dalam "daftar merah" internasional.
Rangkong gading adalah burung pengetahuan, yang menurut kepercayaan kuno bertengger di sungai antara kehidupan dan kematian. Bulu-bulunya digunakan dalam upacara-upacara tradisional.
Dalam dokumen CITES (Konferensi Internasional untuk Spesies Terancam), sebuah traktat multilateral untuk melindungi flora dan fauna langka, Indonesia meminta lebih banyak kerjasama antara badan-badan penegakan humum dari negara-negara asal burung rangkong gading, serta negara-negara "pasar akhir", terutama China.
China, konsumen gading utama dunia, telah menyatakan bahwa mereka berencana menutup pasar gading domestiknya. [hd]