Tautan-tautan Akses

Pembuat Obat di China Diperiksa karena Vaksin Rabies yang Cacat


Seorang petugas medis menyiapkan dosis vaksin H1N1 pada awal program vaksinasi gratis untuk semua warga Beijing di sebuah klinik di Beijing, 16 November 2009. (Foto: dok).
Seorang petugas medis menyiapkan dosis vaksin H1N1 pada awal program vaksinasi gratis untuk semua warga Beijing di sebuah klinik di Beijing, 16 November 2009. (Foto: dok).

Perdana Menteri China Li Keqiang telah menyerukan agar diadakan penyelidikan terhadap produsen obat domestik yang dituduh melanggar peraturan dalam pembuatan vaksin rabies.

Changsheng Biotechnology telah diperintahkan agar menghentikan produksi dan menarik dari pasaran vaksin itu setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan China mendapati perusahaan itu telah memalsukan catatan produksi dan inspeksi.

Perdana Menteri Li mengeluarkan pernyataan itu hari Minggu, mencela Changsheng karena melanggar moral, dan berjanji akan “dengan tegas menindak keras” tindakan apa pun yang membahayakan keselamatan masyarakat.

Belum ada laporan mengenai korban akibat vaksin itu, tetapi berita tersebut menyebabkan gelombang kecaman di media sosial.

Changsheng Biotechnology terpaksa menghentikan produksi vaksin untuk difteri, tetanus dan pertussis tahun lalu setelah pihak berwenang menemukan vaksin itu cacat. [lt]

XS
SM
MD
LG