Para pejabat Tiongkok menyatakan pembicaraan dua hari dengan Amerika Serikat di Beijing mengenai isu-isu HAM telah berakhir dengan kedua pihak berkomitmen akan melanjutkan dialog dengan landasan kesetaraan dan saling menghormati.
Tetapi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei mengatakan Tiongkok menentang Amerika Serikat menggunakan isu hak asasi sebagai alasan untuk mencampuri urusan dalam negerinya. Delegasi Amerika dijadwalkan mengadakan konferensi pers belakangan untuk memberi penjelasan mengenai pertemuan tersebut.
Kedua negara sebelumnya telah mengadakan tiga dialog mengenai HAM sejak 2002, tetapi pertemuan tahun ini berlangsung di tengah-tengah ketegangan terkait penindakan keras Tiongkok yang membuat puluhan aktivis dan pembangkang ditangkap dalam beberapa pekan belakangan. Sebelum pembicaraan, Amerika menyatakan akan menekan Beijing mengenai apa yang disebutnya sebagai tren negatif penghilangan orang secara paksa dan penahanan yang bertentangan dengan hukum.
Tiongkok menunjukkan sikap membangkang dalam sebuah tajuk yang dimuat, Kamis, di surat kabar Partai Komunis, Global Times. Disebutkan bahwa kebanyakan warga Tiongkok muak dengan tekanan asing mengenai HAM dan tidak akan ada kemajuan dalam pembicaraan, jika Amerika Serikat berusaha mendesakkan tekanan tersebut.